BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Sistem integumen/sistem penutup tubuh (covering) adalah
suatu sistem penyusun tubuh suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung
dengan lingkungan luar. Fungsinya antara lain sebagai pelindung, penerima
rangsang dari luar/eksteroreseptor, respirasi, ekskresi,termoregulasi dan
osmoregulasi/homeostatis.
Fungsi lain :
1. Sebagai tempat cadangan makanan
Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim
2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada
mammalia
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada
ikan,selaput renang pada katak.
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D.
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap lingkungan
sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar
yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum",
yang berarti "penutup".
Secara ilmiah kulit adalah
lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar
yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling
luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai
pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
Cahaya matahari mengandung sinar ultra violet dan melindungi
terhadap mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh.misanya menjadi pucat,
kekuning-kunigan, kemerah-merahan atau suhu kulit meningkat.Ganguan psikis juga
dapat mengakibatkan kelainan atau perubahan pada kulit misanya karna stres,
ketakutan, dan keadaan marah akan mengakibatkan perubahan pada kulit wajah.
1.2
IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam
makalah ini kami sebagai penulis akan menjelaskan tentang :
a. Apakah struktur sisem integument?
b. Apakah Jaringan Penunjang sistem
integument?
c. Bagaimanakah hubungan suhu tubuh
dengan sistem integumet?
d. Bagaimanakah hubungan sitem
reproduksi dengan sitem integument?
1.3
TUJUAN PENULISAN
Adapun
tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
a. Mengetahui struktur sisem
integument.
b. Mengetahui Jaringan Penunjang sistem
integument.
c. Mengetahui hubungan suhu tubuh
dengan sistem integument.
d. Mengetahui hubungan sitem reproduksi
dengan sitem integument.
1.4
MANFAAT PENULISAN
Informasi yang
diperoleh dari penulisan
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan atau informasi bagi
mahasiswa/i serta penulis sehingga menjadi lebih mengerti.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Sistem
Integument
— Merupakan
organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital, diverse, complex,
extensive)
— Mampu
memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh
pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dg dalam tubuh)
— Pd
orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm
Fungsi
:
— PELINDUNG;
dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & gangguan
mekanik, kimia, atau suhu
— PENERIMA
SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, & suhu
— PENGATUR
SUHU; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin & meningkatkan
kehilangan panas saat suhu panas
— FUNGSI
METABOLIK; menyimpan energi melalui cadangan lemak; sintesis
vitamin D
— EKSKRESI
& ABSORPSI
Kulit :
— Kulit
merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia.
— Kulit
merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan
Fungsi
Utama:
1. Sebagai
pelindung (proteksi)
2. Sebagai
eksteroreseptor
3. Sebagai
alat ekskresi
4. Sebagai
alat osmoregulasi / homeostasis
5. Sebagai
alat thermoregulasi
6. Sebagai
alat pernafasan / respirasi
Fungsi
lain :
- Sebagai tempat cadangan makanan. Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim
- Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia
- Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan, selaput renang pada katak.
- Sebagai tempat pembentukan vitamin D, pada manusia dengan bantuan sinar matahari
Fungsi
proteksi
- Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
- Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
Fungsi
absorbsi
- Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Fungsi
persepsi
- Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan krause yang terletak di dermis. Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater paccini di epidermis
Fungsi
ekskresi
- Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5
Fungsi pengaturan suhu tubuh
·
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan
keringat dan mengerutkan otot / kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah
- sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.
Fungsi
pembentukan
pigmen
- Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
Fungsi
keratinisasi
- Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis fisiologik
Fungsi
pembentukan vitamin D
- Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.
Tiga (3) lapisan utama kulit :
— Lapisan
epidermis/ kutikel
— Stratum
korneum / lapisan tanduk
— Stratum
lusidum
— Stratum
granulosum / lapisan keratohialin
— Stratum
spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer
— Stratum
basale / germinativum
— Lapisan
dermis/ korium, kutis vera, true skin
— Pars
papilare
— Pars
retikulare
— Lapisan
subkutis/ hipodermis
Gambar Kulit tebal & Kulit
tipis
Gambar Penampakan Histologi
Kulit tebal & Kulit tipis
STRATUM
KORNEUM / LAPISAN TANDUK :
— Lapisan
kulit yang paling luar
— Terdiri
atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
— Tidak
berinti
— Protoplasmanya
telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
— Terdiri
dari 15-30 lapisan sel keratin
STRATUM
LUSIDUM
- Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
- Lapisan sel terang
- Lapisan sel gepeng tanpa inti
- Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
- Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki
STRATUM
GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN
- Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
- Grainy (lapisan bulir padi)
- Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti diantaranya.
- Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
STRATUM
SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL LAYER
- Terdiri dari 5-8 lapisan
- Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
- Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
- Terdapat sel langerhans
- Lapisan ini memproduksi keratin
- Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga kelembaban kulit
STRATUM
BASALE
- Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan dermis
- Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
- Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen.
- Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif
Lapisan Dermis Kulit :
— Lapisan
dermis/ korium, kutis vera, true skin :
o Berisi 3 jenis
jaringan : Kolagen dan serat elastis, Otot, Saraf
o Mendapat suplai
darah dan saraf
o Lapisan
di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.
o Sensori
aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri.
o Terdiri
dari 2 bagian :
ü Pars
Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
pemb.darah
ü Pars
Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pembuluh darah,
saraf, kolagen.
Perbedaan Kulit tebal & tipis :
- Kulit tipis ® kulit yang menutupi sbgn besar permukaan tubuh
- Kulit tebal ® kulit yang menutupi telapak tangan & kaki
Warna kulit :
Warna
kulit disebabkan oleh :
- warna pigmen
- warna fisis (pembiasan, pemantulan, penguraian cahaya) contoh sel-sel pigmen / kromatofor :
1) melanofor,
pigmen melanin, warna coklat-hitam
2) xanthofor,
pigmen warna kuning
3) eritrofor,
pigmen warna merah
4) guanofor,
disebut juga iridosit, karakteristik pada amfibi, ikan, reptil.
Pada vertebrata, warna berfungsi sebagai :
- Perlindungan
- Menarik
perhatian (peringatan, daya tarik seksual)
- Mengontrol
absorpsi panas dan pemeliharaan
- Melindungi
sistem saraf atau gonad dari cahaya
- Mengontrol
sintesis vitamin D
— Penentu
dasar warna kulit : kuantitas melanin yang tersimpan di dalam sel epidermis
— Melanosit:
mengubah asam amino tyrosin menjadi pigmen melanin coklat kehitaman yang diatur
oleh enzim tyrosinase.
— Konversi
tyrosin mjd pigmen tgtg pd :
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
— Pd
keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume
darah yg melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi
Melanosit :
— Mampu memproduksi
pigmen coklat, melanin
— Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet
(UV)
— Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang
dapat merusak DNA – mutasi
— Melanin
dapat mencegah
kerusakan DNA, membantu mencegah kanker kulit
Pigmentasi pada kulit :
Pigmentasi
pada kulit
- Pada stratum germinativum dari epidermis terdapat butir-butir melanin.
- Fungsi melanin untuk melindungi tubuh dari bahaya sinar UV.
- Proses pembentukan melanin :
- Pada stratum germinativum dari epidermis terdapat butir-butir melanin.
- Fungsi melanin untuk melindungi tubuh dari bahaya sinar UV.
- Proses pembentukan melanin :
Kelenjar
pada Kulit
— Terdiri
dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak
— Kelenjar
keringat terbagi atas :
— Kelenjar
Ekrin
— Kelenjar
apokrin
a). Kelenjar Ekrin
ü Kelenjar
kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit.
ü Sekret
encer ± 1,5 lt/24 jam
ü Udara
panas dan kering, ± 6 lt/24 jam
ü Sekresi
kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres emosional, faktor paanas dan
saraf simpatis
ü Fungsinya
untuk pengeluaran keringat, pengaturan suhu tubuh
ü Sekresinya
disebut keringat / sudor
ü Secara
histologis tergolong tipe tubuler bergelung dan mirokrin
ü Berfungsi
sebagai alat ekskresi membantu ginjal, thermoregulasi
ü Pada
Carnivora sudah sangat tereduksi, pada Cetacea, Sirenia, beberapa Insectivora
tidak ada.
b). Kelenjar Apokrin
ü Terletak
lebih dalam, sekresi lebih kental
ü Banyak
terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar
ü Fungsi
belum jelas
Kelenjar Seruminosa
— Terdapat
pada telinga luar, dimana kelenjar keringat berubah menjadi kelenjar ceruminose
— Bekerjasama
dengan kelenjar sebasea (lemak) untuk menghasilkan serumen (kotoran telinga)
Kelenjar Mamae
Pada
mamalia terdapat kelenjar susu.
- Secara
histologis berbentuk tubuler majemuk dan sekresinya termasuk kelenjar apokrin.
- Muara
kelenjar susu biasanya berhubungan dengan pangkal rambut.
- Kelenjar
susu pada mammalia umumnya berkelompok pada daerah tertentu yang disebut
kelenjar mammae (breast) yang memperlihatkan adanya puting susu(teat/nipple).
- Kelenjar
susu berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi :
1. axillar : Galeophithecus
2. thoracal : Manusia / Kera
3. abdominal : Ungulata
4. inguinal : Cetacea
1. axillar : Galeophithecus
2. thoracal : Manusia / Kera
3. abdominal : Ungulata
4. inguinal : Cetacea
- Pada
manusia terdapat anomali yang menggambarkan keadaan primitif dengan adanya
puting-puting ekstra seperti :
- hyperthelia
: banyak sekali puting susu
- hypermatisme
: kebanyakan mammae
Kelenjar Sebasea (Kelenjar
Minyak)
- Sekresinya disebut sebolina
- Secara histologis tergolong tipe alveolar/aciner bergelung dan holokrin berfungsi sebagi proteksi
- Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali di telapak tangan dan kaki
- Terletak di samping akar rambut, bermuara pada folikel rambut
- Fungsi : memberi lapisan lemak, bakteriostatik, menahan evaporasi
- Masa remaja kelenjar sabasea lebih produktif
Kelenjar yang tidak umum pada
mamalia :
- Kelenjar bau (scant gland), pada cecurut, terdapat pada sekitar anus, berperaan dalam kehidupan kelamin
- Kelenjar meiboom, terdapat pada kelopak mata kelenjar lakrimal, pada kelopak mata
Kelenjar pada Epidermis hewan :
Pada Urodela dan Pisces, epidermisnya banyak
mengandung sel-sel lendir, berfungsi untuk memudahkan pergerakan di air dan
sebagai protektif terhadap mikroorganisme.
- Kelenjar
pada tetrapoda selalu multiseluler
- Pada
bangsa katak banyak diketemukan kelenjar-kelenjar
multiseluler asiner (alveolar) yaitu :
1. kelenjar mukus / lendir, sebagai kelenjar mirokrin
2. kelenjar bisa / granuler, sebagai kelenjar apokrin
multiseluler asiner (alveolar) yaitu :
1. kelenjar mukus / lendir, sebagai kelenjar mirokrin
2. kelenjar bisa / granuler, sebagai kelenjar apokrin
- Pada
Bufo, kelenjar-kelenjar tertentu berkelompok pada suatu bagian tubuh yang
disebut kelenjar parotid.
Pada burung terdapat kelenjar tunggit (kelenjar uropyqii) yang menghasilkan minyak.
Pada burung terdapat kelenjar tunggit (kelenjar uropyqii) yang menghasilkan minyak.
- Bangsa
kura-kura mempunyai kelenjar leher (neck gland) pada sebelah ventral.
- Pada
kadal terdapat kelenjar femoral.
Rambut :
- Terdiri dari akar rambut dan batang
- Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
- Diproduksi oleh folikel rambut
- Terbentuk pada fetus usia 3 bulan
- Merupakan derivat epidermis
- Fungsi utama :
a) isolator,
thermoregulator
b) sebagai
organ indera, dengan adanya anyaman-anyaman akhiran saraf, contoh : vibrissae /
rambut sinus
- Perbedaan warna rambut disebabkan :
1) terdapat
vakuola dan pigmen, warna muda – tua
2) terdapat
banyak vakuola dan tidak terdapat pigmen, warna putih perak
3) terdapat
banyak sekali vakuola dan tidak terdapat pigmen, uban
— Terdiri
dari akar rambut dan batang
— Menutupi
hampir seluruh permukaan tubuh
— Diproduksi
oleh folikel rambut
— Siklus
pertumbuhan rambut:
• Fase
Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
• Fase
Telogen/istirahat : beberapa bulan
• Fase
Katogen : fase diantara kedua fase
— Pada
saat 85% mengalami fase anagen, 15 % mengalami fase telogen
Gambar Siklus Pertumbuhan
Rambut
Kuku :
— Bagian
terminal lapisan tanduk yang menebal
— Akar
kuku : bagian yang terbenam kulit jari
— Badan
kuku : bagian di atas jaringan lunak ujung jari
— Tumbuh
: 1 mm/minggu
— Fungsi
: melindungi jari tangan
Gambar
Penampang melintang dan membujur kuku
2.1.1 Lapisan Kulit
Kulit
terdiri dari tiga lapisan, yaitu : epidermis (kulit ari), dermis (kulit jangat atau korium) dan
lapisan subkutan. Sebagai gambaran, penampang lintang dan visualisasi struktur
lapisan kulit tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
1. Epidermis (kulit ari)
Gambar : Penampang Lapisan
Kulit Ari (Epidermis)
Epidermis merupakan bagian
terluat dari kulit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional
epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang
merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Sel-sel
epidermis disebut keratinosit. Pada epidermis dibedakan atas
lima lapisan kulit, yaitu :
a. Lapisan tanduk (stratum
corneum)
Merupakan lapisan epidermis
yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan
tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak
mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak
kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di
bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan tanduk ini sebagian besar
terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan
sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel
pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu,
karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi
kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan
tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat
menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai
sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50
hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering,
lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak
lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.
Daya elastisitas kulit pada
lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah
terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam sehingga mampu
memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air
yang cukup besar.
b. Lapisan bening (stratum
lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil,
tipis dan bersifat translusen sehingga dapat
dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat
tampak jelas pada telapak tangan dan telapak
kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
c. Lapisan berbutir (stratum
granulosum)
Tersusun oleh sel-sel
keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam
protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling
jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
d. Lapisan bertaju (stratum
spinosum)
Disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara
bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit
makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus
yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran
butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang
berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuankesatuan lapisan taju mempunyai
susunan kimiawi yang khas; inti inti sel dalam bagian basal lapis taju
mengandung kolesterol, asam amino dan glutation
e. Lapisan benih (stratum
germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan
terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan
kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini
bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu
struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis
cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi
vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui
mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya
menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear
cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
2.
Dermis
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut,
terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang
menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan
kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit
sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata
kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di
kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak
kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf
perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari
luar. Masingmasing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan
fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf
perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan
diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot
penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan
bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung
rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut.
Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat
menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui
pori-pori kulit. Di permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan
pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan nilai pH
sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal berkembang
biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad renik lainnya di permukaan kulit.
Keberadaan dan keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan dan
dijaga agar jangan sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika.
Pada dasarnya dermis terdiri
atas sekumpulan serat-serat elastic yang dapat membuat kulit berkerut akan
kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen.
Serat-serat kolagen ini
disebut juga jaringan
penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga
kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan
menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul
kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau
kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting
bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi
di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit
jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki
kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat
terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.
a. a. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit
membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar
keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki,
kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu
membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh
panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar
keringat yaitu :
1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat
yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti
garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolism
seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak
tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan
sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada
orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada
permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah
kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang
agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel
kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau.
Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat
apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang
disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil
baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
b. Kelenjar palit (sebasea)
Kelenjar palit terletak pada
bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari
gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga
kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali
pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian
tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang
rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk
melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa
kelenjar palit atau
kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika
produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan
timbulnya jerawat.
3.
Lapisan Subkutan / jaringan
penyambung
Lapisan ini terutama mengandung
jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar
dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf
menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk
kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman
jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat
dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang
sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan
mengendur serta makin kehilangan kontur. Sel lemak ini dipisahkan oleh
trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam banyak mengandung sel limposit yang menghasilkan
banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan
makanan. Sel lemak berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal
seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
4. Vaskularisasi Kulit
Arteri yang memberi nutrisi
pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler
dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil
meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya
satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat
pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran epidermis. Vaskularisasi dikulit diatur
oleh 2 pleksus, yaitu pleksus superfisialis dan
pleksus profunda
2.2 Jaringan Penunjang
Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa
bentuknya, besarnya dan pekerjaannya yang berfungsi menunjang dan menyokong
berbagai susunan tubuh yang ada di sekitarnya.
a. Jaringan ikat. Jaringan yang
diantara sel-selnya terdapat banyak zat interselular yang terdiri dari
serabut-serabut kenyal yang disebut kolagen. Pada jaringan ikat bahan-bahan
interselular ini dibuat sendiri oleh sel-selnya.
Bentuk dari bahan-bahan interselular
ini dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu;
1. Bentuk amorfus (tanpa bentuk)
Berupa cairan. Seperti agar. Bersifat keras.
2. Bentuk fibrosa (bentuk benang)
Bentuk ini dapat dibedakan menjadi 3 bentuk : Benang-benang kolagen
(benang-benang putih). Benang ini sifatnya sangat lemas, kuat tetapi kurang
elastis. Benang-benang retikular (benang-benang halus). Benang-benang ini
disusun seperti jala dan berfungsi untuk menahan sel-sel jaringan ikat.
Benang-benang elastis (benang-benang kuning). Benang-benang ini bersifat
elastis, dan tersusun berlapis.
Fungsi sel-sel jaringan ikat adalah
:
1. Membuat bahan-bahan interselular.
2. Membuat sel-sel darah.
3. Fagositosi, memakan
bakteri-bakteri atau benda asing yang msuk ke dalam tubuh. 4.Membuat antibodi
(zat kekebalan)
5. Membuat heparin yang berfungsi
mencegah pembekuan darah selama di dalam saluran-salurannya.
Sel jaringan ikat dibedakan menjadi
6 macam :
1. Sel makrofag adalah sel jaringan
ikat yang bentukya sangat besar dan dapat memakan sel sel asing yang masuk ke
dalam tubuh kita.
2. Sel mast adalah sel jaringan ikat
yang dalam sitoplasmanya banyak mengandung bintik-bintik, sel-sel ini dapat
menghasilkan heparin.
3. Sel fibroblas, sel-sel jenis
inilah yang paling banyak terdapat dalam jaringan ikat.
4. Sel lemak adalah sel jaringan
ikat yang berfungsi khusus untuk menyimpan lemak.
5. Sel plasma adalah sel jaringan
ikat yang bentuknya seperti bola nukleusnya seperti roda (bulat pipih)
6. Sel pigmen adalah sel jaringan
ikat yang banyak terdapat dalam kulit dan bola mata. Jaringan ikat ini dapat dijumpai
dimana saja di dalam tubuh.
Macam-macam jaringan ikat terdiri
dari :
1. Jaringan ikat embrional. Jaringan
ikat yang selnya berbentuk bintang dan zat interselularnya menyerupai selai,
terdapat pada embrio dan sekeliling tali pusat.
2. Jaringan ikat areoral. Jaringan
ikat yang sel-selnya satu sama lain terpisah oleh zat selai cair yang
didalamnya banyak mengandung serabut seperti jala, fungsinya sebagai tempat
penyimpanan air dan penting pada peristiwa peradangan.
3. Jaringan ikat gembur. Jaringan
ikat yang hubungan sel-selnya satu sama lain longgar oleh karena antara
jaringan tersebut banyak terdapat lubang-lubang kecil, jaringan ikat gembur
banyak terdapat di bawah kulit, banyak mengandung lemak. Fungsinya sebagai
bahan penahan, pelindung dan cadangan makanan.
4. Jaringan ikat fibrosa. Jaringan
ikat areoral yang di antara sel-selnya banyak mengandung serabut fibrosa atau
serabut kolagen, jaringan yang sifat-sifatnya sangat kuat tetapi hanya sedikit
dapat dibengkokkan pembuluh darahnya. Fungsinya sebagai penunjang, pembungkus
dan penghubung antara jaringan. Yang termasuk jaringan ini antara lain ; -
Ligamentum, yang menghubungkan tulang dengan buku tulang. - Aponeurosis,
menghubungkan otot satu sama lainnya. - Fasia, selaput pembungkus otot, dan - Tendo,
yang menghubungan otot dengan otot atau otot dengan tulang.
5. Jaringan ikat kenyal. Jaringan
ikat yang diantara sel-selnya banyak mengandung serabuut kenyal, sifatnya
elastis seperti karet, terdapat pada dinding pembuluh darah, fungsinya
memberikan kekenyalan pada jaringan. Di samping jaringan ikat tersebut di atas
ada jaringan ikat istimewa yang dapat membuat sel darah putih yaitu jaringan
RES (Retikula Endothelial system) yang terdapat di hati dan limpa.
b. Jaringan rawan (Kartilago). Jaringan
yang banyak mempunyai lubang-lubang kecil di dalamnya terdapat banyak sel-sel
rawan, sifatnya lebih padat dan lebih kuat dari pada jaringan biasa, elastis,
da mudah dan mudah dibengkokkan, di antara sel-selnya banyak terdapat pembuluh
darah.
Pengertian; Tulang rawan adalah
jaringan ikat yang lebuh dekat dari jaringan ikat biasa; sel-selnya disebut
kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblas.
Macam-macam jaringan tulang rawan.
1. Kartilago hialin, banyak mengandung
serabut-serabut hialin (tulang rawan bening) warnanya kehijau hijauan dan
licin, terdapat pada; ujung sendi, rawan hidung, antara tulang rusuk dan tulang
dada, badan embrio, larings, trakea dan bronkus.
2. Kartilago elastis, banyak
mengandung serabut-serabut elastis warnanya kekuningan, terdapat di daun
telinga epiglotis, tabung eustaki.
3. Kartilago fibrosa, banyak
mengandung serabut-serabut fibrosa, terdapat antara ruang tulang belakang dan
simfisis. Tulang rawan mengandung zat-zat interselular Ca CO3, sifatnya kenyal,
elastis, tidak mudah patah tetapi mudah dibengkokkan.
Fungsi jaringan rawan, terdiri dari
;
1. Penutup ujung-ujung tulang,
misalnya tulang iga.
2. Pada embrio sebagai penyangga
sementara yang kemudian akan berubah menjadi tulang keras.
3. Sebagai penyangga misalnya tulang
hidung, telinga.
4. Penyambung antara tulang,
misalnya sendi-sendi.
c. Jaringan tulang.
Pengertian. Tulang adalah jaringan
ikat yang keras, yang zat-zat interselularnya keras. Terutama mengandung banyak
mineral yang mengandung zat perekat dan zat kapur.
Fungsi jaringan tulang, terdiri dari
;
1. Menjaga berdirinya tubuh.
2. Membentuk rongga untuk menyimpan
(melindungi) organ-organ yang halus.
3. Membentuk persendian.
4. Sebagai tempat melekatnya
ligamen-ligamen dan otot.
Macam-macam tulang ;
1. Berdasarkan bentuknya. Tulang
panjang bentuknya panjang seperti pipa.
Contoh: Tulang humerus (tulang
lengan ataas), tulang femur (tulang paha), tulang tibia (tulang kering). Tulang
pendek, bentuknya pendek dan tidak teratur. Contoh : tulang vertebra (tulang
belakang). Tulang pipih, bentuknya lebar tetapi tipis. Contoh : Tulang penyusun
tengkorak.
2. Berdasarkan strukturnya. Jaringan
tulang muda yaitu jaringan yang lebih dekat dari jaringan ikat biasa,
sel-selnya disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblas.
Jaringan tulang keras. Bersifat sangat keras, tidak dapat dipotong dengan pisau
karena ia banyak mengandung zat kapur.
Jaringan keras ini mempunyai
bagian-bagian;
1. Jaringan tulang kompaka jaringan
ini terdapat di bagian tengah dari tulang panjang (diafisis).
2. Jaringan tulang spongiosa,
jaringan ini terdapat pada bagian ujung tulang panjang (epifisis), banyak
mempunyai lubang-lubang yang jelas dapat dilihat dengan mata biasa dan
bentuknya menyerupai spon (busa). Di dalam lubang-lubang ini terdapat sum-sum
tulang.
3. Jaringan ikat periosteum yang
menyelubungi tiap tulang dan mempunyai serabut-serabut kolagen.
4. Bagian tengah dari tulang
panjang, terdapat ruangan yang disebut medulla osseum flava.
5. Sumsum tulang merah terdiri dari
jaringan retikular dimana terdapat: Eritroblas yang kemudian menjadi eritrosit,
Mioblast yang kemudian menjadi leukosit, dan Osteoblast (sel tulang) serta
retikulosit.
6. Antara jaringan dan sumsum tulang
terdapat selaput tulang yang keras, yang disebut endosteum.
2.3 Hubungan Suhu Tubuh
dengan Sistem Integument
2.3.1 Pembentukan Panas
dalam Tubuh dan Faktor yang Mempengaruhi
Pembentukan panas dalam tubuh dan faktor yang mempengaruhi pembunagan panas dari tubuh
Metabolisme Suhu Tubuh
1. Metabolisme Pengaturan Suhu Tubuh
PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu
dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu :
• Bagian dalam inti suhu tubuh, yang
benar- benar mempunyai suhu rata-rata 370 C, yaitu diukur pada daerah (mulut,
otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
• Bagian luar adalah temperature
kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.(Ts)
• Dari dua bagian tersebut dapat
disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur Mean Body)
dengan rumus ;
• TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam
tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat yang
berada dibawah otak.Æ
Hipothalamus anterior
berfungsi mengatur pembuangan panasÆ
Hipothalamus posterior
berfungsi mengatur upaya penyimpanan panasÆ
Mekanisme pengaturan suhuÆ
Æ Kulit --> Reseptor ferifer
--> hipotalamus (posterior dan anterior) --> Preoptika hypotalamus -->
Nervus eferent --> kehilangan/pembentukan panas
B. SUMBER PANAS
Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber
utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme
dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot)
naik sampai 20%. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi
panas akan bertambah 5 kalinya.
2. Mekanisme Berkeringat
Kelenjar keringat diperlihat dalam
bentuk tubular yang dibagi menjadi 2 bagian
1. Bagian yang bergelung di
subdermis dalam menyekresi keringat
2. Bagian duktus yang berjalan
keluar melalui dermis dan epidermis kulit. Seperti juga pada kelenjar lainnya,
bagian sekretorik kelenjar keringat menyekresi cairan yang disebut dengan
secret primer /secret prekusor, kemudian konsemtrasi zat dalam cairan tersebut
dimodifikasi sewaktu cairan mengaliri duktus.
Sekret prekusor adalah hasil sekresi
aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian yang bergelung dari kelenjar
keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada /dekat sel-sel
kelenjar yang megeluarkan secret tersebut.
Komposisi secret prekusor mirip
dengan yang terdapat dalam plasma, namun tidak mengandung protein plasma.
Konsentrasi natrium sekitar 142 mEq/L dan klorida sekitar 104 mEq/L, dengan
konsentrasi zat terlarut dlain yang lebih kecil bila dibandingkan di dalam
plasma. Sewaktu larutan ini mengalir di bagian duktus kelenjar, larutan ini
mengalami modifikasi melalui reabsorbsi sebagian besar ion natrium dan klorida.
Tingkat reabsorbsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat.
Apabila kelenjar keringat hanya
sedikit dirangsang, cairan prekusor mengalir melalui duktus dengan lambat.
Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan klorida direabsorbsi, dan
konsentrasi maisng-masing ion ini menurun menjadi 5mEq/L. Hal ini mengurangi
tekanan osmotic cairan keringat tersebut hingga nilai yang sangat rendah sehingga
sebagian besar cairan kemudian juga direbsorbsi, yang memekatkan sebagian besar
kandungan unsure lainnya. Oleh karena itu pada kecepatan berkeringat yang
rendah, kandungan unsure seperti urea, asam laktat, dan ion kaium biasanya
konsentrasinya sangat tinggi.
Sebaliknya apabila kelenjar keringat
dirangsang dengan kuat oleh system saraf simpatis, secret prekusor dibentuk
dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mereabsorbsi natrium klorida
dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya, konsentrasi ion-ion natrium
dan klorida kemudian biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50 sampai 60
mEq/L, sedikit lebih rendah dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih
lanjut lagi, keringat mengalir melalui tubulus kelenjar begitu cepatnya,
sehingga sedikit air yang direabsorbsi. Oleh karena itu, konsentrasi unsure
terlarut lainnya dari keringat hanya sedikit meningkat, urea menjadi sekitar
dua kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kali dari plasma, dan kalium
sekitar 1,2 kali.
Bila orang belum menyesuaikan diri
dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan natrium klorida di dalam
keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan elektrolit akan jauh lebih
sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah
terbiasa dengan iklim tersebut, seperti berikut ini.
3. Mekanisme Menggigil
Demam adalah peningkatan titik
patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan titik patokan
tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh
berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
Demam timbul sebagai respons
terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen. Interleukin-1
dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang
merangsang hipotalamus
(http://iwansain.wordpress.com/2007/10/03/pengaturan-suhu-tubuh-thermoregulasi/)
Bila pengeluaran panas melebihi
pemasukan panas, maka termostat ini akan berusaha menyeimbakan suhu tersebut
dengan cara memerintahkan otot-otot rangka kita untuk berkontraksi(bergerak)
guna menghasilkan panas tubuh. Kontraksi otot-otok rangka ini merupakan
mekanisme dari menggigil. Contohnya, seperti saat kita berada di lingkungan
pegunungan yang hawanya dingin, tanpa kita sadari tangan dan kaki kita
bergemetar (menggigil). Hal ini dimaksudkan agar tubuh kita tetap hangat.
Karena dengan menggigil itulah, tubuh kita akan memproduksi panas. Hal diatas
tersebut merupakan proses fisiologis (keadaan normal) yang terjadi dalam tubuh
kita manakala tubuh kita mengalamiperubahan suhu. Lain halnya bila tubuh
mengalami proses patologis (sakit). Proses perubahan suhu yang terjadi saat
tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh toksis (racun) yang masuk
kedalam tubuh. Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan
(inflamasi) di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan
mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam
keadaan fisiologis tubuh. Proses peradangan diawali dengan masuknya racun
kedalam tubuh kita. Contoh racun yang paling mudah adalah mikroorganisme
penyebab sakit. Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki
suatu zat toksin/racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan
masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya yakni dengan
memerintahkan tentara pertahanan tubuhantara lain berupa leukosit, makrofag, dan
limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini,
tentara-tentara tubuh itu akan mengelurkan senjata berupa zat kimia yang
dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya interleukin 1/ IL-1) yang berfungsi
sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang
sel-sel endotel hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk mengeluarkan suatu
substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya
bantuan enzim fosfolipase A2.
Proses selanjutnya adalah, asam
arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu pengeluaran
prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan campur
tangan dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin ternyata
akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya,
hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas
suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin tersebut
merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah
respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini ditujukan utuk
menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya perubahan suhu tubuh di atas
normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami gangguan oleh mekanisme
di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris. Demam yang tinggi pada
nantinya akan menimbulkan manifestasi klinik (akibat) berupa kejang (umumnya
dialami oleh bayi atau anak-anak yang disebut dengan kejang demam)
4. Suhu Tubuh Normal
Tidak ada suhu inti yang dianggap
normal, karena pengukuran yang dilakukan sebagian besar orang yang sehat
memperlihatkan rentang suhu normal yang diukur per oral, mulai dari dibawah
97ºF (36ºC) sampai lebih dari 99,5ºF (37,5ºC). Suhu inti normal secara rata-rata
umum adalah antara 98ºF dan 98,6ºF bila diukur per oral, dan kira-kira 1ºF
lebih tinggi bila diukur per rectal.
5. Suhu Inti dan Suhu Kulit
Suhu dari tubuh bagian dalam yaitu
“inti” dari tubuh dipertahankan sangat konstan, sekitar ±1ºF (±0,6ºC) dari hari
ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Bahkan pada organ yang
telanjang dapat terpajan dengan suhu yang rendah 55ºF atau suhu yang tinggi
sampai 130ºF dalam udara kering, dan tetap dapat mempertahankan suhu inti yang
hamper mendekati konstan. Mekanisme pengaturan suhu tubuh menggambarkan system
pengendalian yang dibuat sangat baik.
Suhu kulit berbeda dengan suhu inti,
dapat naik turun sesuai suhu lingkungan. Suhu kulit merupakan suhu yang penting
apabila kita merujuk pada kemampuan kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan.
6. 3 Reseptor dalam Tubuh
• Sebagai mahluk hidup, hewan &
manusia harus memiliki
kemampuan menanggapi rangsang atau
stimulus
• Stimulus merupakan informasi yang
dapat diterima oleh hewan &
manusia
• Stimulus dpt datang dari lingkungan
luar_salinitas, suhu udara,
kelembaban, cahaya
• Stimulus dpt datang dari dalam
tubuh_suhu tubuh, derajad
keasaman (pH) darah/cairan tubuh,
kadar gula darah, kadar kalsium
dalam darah
• Alat penerima rangsang_reseptor,
sedangkan alat penghasil
tanggapan disebut efektor
7. Produksi panas dalam Tubuh
Pembentukan panas adalah produk
utama metabolisme. Ada beberapa faktor yang menentukan laju pembentukan panas,
yaitu.
a. Laju metabolisme basal semua sel
tubuh
Metabolisme basal adalah istilah
untuk menunjukkan jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme dengan tubuh dalam
keadaan istirahat fisik dan mental.
Kecepatan metabolisme basal diukur
pada waktu istirahat, di tempat tidur, tidak terganggu oleh apapun, dengan
pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida diukur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan metabolisme basal:
Ukuran tubuh.
Umur.
Jenis kelamin.
Iklim.
Jenis pakaian yang dipakai.
Jenis pekerjaan.
b. Laju metabolism tambahan
disebabkan oleh aktivitas otot, termasuk kontraksi otot yang disebabkan oleh
menggigil
c. Metabolisme tambahan yang
disebabkan oleh pengaruh tiroksin (dan sebagian kecil hormone lain, seperti
hormone pertumbuhan dan testosterone) terhadap sel
d. Metabolisme tambahan yang
disebabkan oleh pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan perangsangan simpatis
terhadap sel
e. Metabolisme tambahan yang
disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel sendiri, terutama
bila suhu di dalam sel meningkat
f. Metabolisme tambahan yang
diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan makanan (efek termogenik
makanan) (Guyton, Arthur C dan John E Hall, 2008)
8. Kehilangan Panas dalam Tubuh
Sebagian besar pembentukan panas
dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama di hati, otak, jantung, dan
otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan
jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan
lingkungan sekitarnya, oleh karena itu, laju kehilangan panas hampir seluruhnya
ditentukan oleh 2 faktor,
a. Seberapa cepat panas yang dapat
dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari dalam inti tubuh ke
kulit
b. Seberapa cepat panas kemudian
dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah
satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui kulit selalu ada
air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi
disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut
IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan
panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit. Dari jalan pernafasan +
7 panas dari metabolisme dikeluarkan dengan cara evaporasi
20Ã kcal/jam - 25%.
2. Radiasi
Bila suhu permukaan tubuh
akan menerima panas,Ã disekitar lebih panas dari badan bila disekitar
dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam à bentuk gelombang
elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/
molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut turut dari energi kinetic.
Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali
menyiram dengan air).
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan
gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat
pada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) menjadi kurang
padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan
dalam pertukaran panas.
9. Set Point dan Peranannya dalam
Pengaturan Suhu Tubuh
Set poin adalah tingkat temperature
kritis dari mekanisme pengaturan temperature yaitu 37,1ºC. Bila suhu > set
point maka kecepatan kehilangan panas > dari kecepatan pembentukan panas
kemudian kembali ke tingkat 37,1ºC
Set point suhu kritis pada
hipotalamus, terutama ditentukan oleh derajat aktivitas reseptor suhu panas
pada area preoptik hipotalamus anterior. Di bagian atas set point menandakan
dimulainya berkeringat dan bagian bawah ditandai dengan dimulainya menggigil.
Akan tetapi sinyal tubuh yang berasal dari perifer tubuh, terutama dari kulit
dan jaringan tubuh bagian dalam tertentu (medulla spinalis dan organ visera
abdomen), juga berperan sedikit dalam pengaturan suhu tubuh. Sinyal-sinyal
tersebut berperan mengubah set point di pusat pengaturan suhu tubuh,
hipotalamus.
Pada saat suhu kulit menurun, maka
set point meningkat. Bila suhu kulit meningkat, pengeluaran keringat akan
dimulai pada suhu hipotalamus yang lebih rendah daripada ketika suhu kulit
sedang rendah. Pengeluaran keringat akan dihambat ketika suhu kulit rendah,
jika tidak, efek gabungan dari rendahnya suhu kulit dan pengeluaran keringat
dapat menyebabkan kehilangan panas tubuh yang lebih banyak.
Efek yang serupa terjadi juga pada
saat menggigil. Bila kulit menjadi dingin, keadaan tersebut mendorong pusat
hipotalamus menuju ambang menggigil bahkan saat suhu hipotalamus sendiri masih
cukup panas disbanding normal. Suhu kulit yang dingin menyebabkan suhu tubuh
menjadi sangat menurun kecuali bila pembentukan panas ditingkatkan. Jadi suhu
kulit yang dingin sebenarnya mengantisipasi turunnya suhu tubuh internal dan
mencegah agar keadaan tersebut tidak terjadi.
10. Fisiologi Pengaturan Suhu Tubuh
dalam Keadaan Panas dan Dingin
Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan
dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan
dingin yaitu :
1) Secara fisik (prinsif-prinsif
ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan sirkulasi
dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) --> erector villi
Pengaturan secara fisik Dilakukan
dengan dua cara :
Ø Vasokontriksi pembuluh darah
(cutaneus vasokontriksi) : Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini
bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme
vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang sama
dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
Limit blood flow slufts
(PerubahanØ aliran darah) : Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti
tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila seluruh anggota badan
didinginkan
2) Secara kimia yaitu terdiri dari
penambahan panas metabolisme.
Pada keadaan dingin, penambahan
panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara sengaja dengan melakukan
kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah kontraksi
otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi
pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang
terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi
spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5
0C selama 60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas
maximal 5 kali.
Pengaturan Suhu Tubuh Dalam Keadaan
Panas
1. Fisik
• Penambahan aliran darah permukaan
tubuh
• Terjadi aliran darah maximum pada
anggota badan
• Perubahan (shift) dari venus
return ke vena permukaan
• Proses ini terutama efektif pada
keadaan temperature kurang/ dibawah 34 0C. penambahan aliran darah penambahan
konduktivitas panas (thermal konduktivity)
2. Keringat
• Pada temperature diatas 34 0C,
pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada kondisi ini
tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang dipakai dalam keadaan
ini dengan cara penguapan (evaporasi).
• Gerakan kontraksi pada kelenjar
keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan keringat dari lumen
permukaan kulit keringat merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif.
2.3.2 Pembuangan Panas
dari Tubuh
a.
THERMOREGULASI (Pengaturan Suhu Tubuh)
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal penellitian atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus kedinginan yang ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan suhu tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis kenaikan suhu 10 derajat Celcius bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.
Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).
b. PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu :
Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat Celcius, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
c. Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak.
Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
d. Mekanisme pengaturan suhu
Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika hypotalamus –> Nervus eferent –> kehilangan/pembentukan panas
e. SUMBER PANAS
1. Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5 kalinya.
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal penellitian atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus kedinginan yang ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan suhu tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis kenaikan suhu 10 derajat Celcius bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.
Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).
b. PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu :
Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat Celcius, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
c. Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak.
Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
d. Mekanisme pengaturan suhu
Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika hypotalamus –> Nervus eferent –> kehilangan/pembentukan panas
e. SUMBER PANAS
1. Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5 kalinya.
f. PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit.Ã panas dari metabolisme dikeluarkan Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
Bila suhu disekitar lebih panas dari badanà permukaan tubuh akan menerima panas, bila disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan kecepatan sepertià cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akanà menjadi dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.
g. Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) –> erector villi
2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.
h. Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :
1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
2. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)
Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila seluruh anggota badan didinginkan
i Pengaturan secara kimia
Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5 derajat Celcius selama 60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.
j. PENGATURAN SUHU TUBUH DALAM KEADAAN PANAS
1. Fisik
• Penambahan aliran darah permukaan tubuh
• Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
• Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 34 derajat Celcius. penambahan aliranà penambahan konduktivitas panas (thermal darah konduktivity)
2. Keringat
• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang (evaporasi).Ã dipakai dalam keadaan ini dengan cara penguapan
• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan keringat dari lumen permukaanà keringat kulit merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif.
k. MEKANISME DEMAM
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
• Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen.
• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus.
2.3.3 Pengaturan dan
terjadinya Peningkatan Suhu Tubuh
Termoregulasi (Pengaturan Suhu
Tubuh)adalah proses fisiologis yang merupakan kegiatan integrasi dan koordinasi
yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh melawan
perubahan suhu dingin atau hangat (Myers, 1984). Pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen
dari homeostasis.
Termoregulasi
pada Manusia
Termoregulasi manusia berpusat pada
hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem
pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi
dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya
lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya
Mekanisme pengaturan suhu tubuh
merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ tubuh yang saling berhubungan.
didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis sensor pengatur suhu,
yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringan
sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari
tubuh.Dari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke
sistem saraf pusat dan kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur
pengeluaran panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru
dan seluruh tubuh.
Setelah itu terjadi umpan balik,
dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan sensor dingin melalui
peredaran darah.Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang
menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap
konstan.dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh
darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara
untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia menggunakan baju merupakan
salah satu perilaku unik dalam termoregulasi
Suhu tubuh manusia cenderung
berfluktuasi setiap saat.Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu
tubuh.Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan
regulasi suhu tubuh.Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik
(feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila
pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh
akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila
suhu tubuh inti telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu,
yang disebut titik tetap (set point).Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu
tubuh inti konstan pada 37°C.apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik
tetap, hipotalamus akan terangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk
mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap..
Tubuh kita dilengkapi berbagai
sistem pengaturan canggih, termasuk pengaturan suhu tubuh.Manusia memiliki
pusat pengaturan suhu tubuh (termostat), terletak di bagian otak yang disebut
dengan hipotalamus. Pusat pengaturan suhu tubuh itu mematok suhu badan kita di
satu titik yang disebut set point.
Hipotalamus bertugas mempertahankan
suhu tubuh agar senantiasa konstan, berkisar pada suhu 37°C. Itu sebabnya, di
mana pun manusia berada, di kutub atau di padang pasir, suhu tubuh harus selalu
diupayakan stabil, sehingga manusia disebut sebagai makhluk yang mampu
beradaptasi. Termostat hipotalamus bekerja berdasarkan asupan dari ujung saraf
dan suhu darah yang beredar di tubuh. Di udara dingin hipotalamus akan membuat
program agar tubuh tidak kedinginan, dengan menaikkan set point alias menaikkan
suhu tubuh. Caranya dengan mengerutkan pembuluh darah, badan menggigil dan
tampak pucat.
Sedangkan di udara panas,
hipotalamus tentu saja harus menurunkan suhu tubuh untuk mencegah
heatstroke.Caranya dengan mengeluarkan panas melalui penguapan.Pembuluh darah
melebar, pernapasan pun menjadi lebih cepat.Karena itu, pada saat kepanasan,
selain berkeringat, kulit kita juga tampak kemerahan (flushing).
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat
berguna dalam hal penellitian atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3.Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus kedinginan yang ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3.Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus kedinginan yang ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk
memelihara suhu tubuh relative konstan dan berlawanan dengan suhu
lingkungan.Kepentingan dipertahankan suhu tubuh pada manusia adalah berhubungan
dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Misal kenaikan suhu 10 derajat Celcius
bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya. Suhu inti (core temperature)
manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya
paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai
puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).
PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu : Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat Celcius, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.(Ts) Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak. Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu : Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat Celcius, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.(Ts) Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak. Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
Mekanisme pengaturan suhu
Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika hypotalamus –> Nervus eferent –> kehilangan/pembentukan panas
SUMBER PANAS
1.Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh.Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5 kalinya.
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari metabolisme dikeluarkanà kulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
permukaan tubuhà Bila suhu disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas, bila disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini à terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat menjadià pada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.
Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) –> erector villi
2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.
Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :
1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
2. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)
Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila seluruh anggota badan didinginkan
Pengaturan secara kimia
Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5 derajat Celcius selama 60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.
PENGATURAN SUHU TUBUH DALAM KEADAAN PANAS
1. Fisik
• Penambahan aliran darah permukaan tubuh
• Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
• Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 34 derajat Celcius. penambahan penambahan konduktivitas panas (thermalà aliran darah konduktivity)
2. Keringat
• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi.mekanisme panas yang dipakai dalam keadaan ini dengan cara penguapanà (evaporasi).
• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara keringatà periodic memompa tetesan cairan keringat dari lumen permukaan kulit merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif.
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1. Kecepatan metabolisme basal
Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda.Hal
ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda
pula.Sebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya, sangat terkait dengan laju
metabolisme.
2. Rangsangan saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan
metabolisme menjadi 100% lebih cepat.Disamping itu, rangsangan saraf simpatis
dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme.
Hamper seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya,
rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang menyebabkan
peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan metabolisme.
3. Hormone pertumbuhan
Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan
peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas
tubuh juga meningkat.
4. Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua
reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi
laju metabolisme menjadi 50-100% diatas normal.
5. Hormone kelamin
Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan
metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan
produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada
laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi
meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.
6. Demam ( peradangan )
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan
metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.
7. Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan
metabolisme 20 – 30%.Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan
yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme.Dengan demikian, orang yang mengalami
mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu,
individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia
karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan
panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.
8. Aktivitas
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme,
mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang menghasilkan energi
termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0
°C.
9. Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada
hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami
gangguan.Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat
merangsang peningkatan suhu tubuh.Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar
keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh
terganggu.
10. Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan,
artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih
dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh
manusia.Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar
melalui kulit.
Proses
kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui
pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui
anastomosis arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam
fleksus arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah
jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi
sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif
untuk keseimbangan suhu tubuh.
MEKANISME DEMAM
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus.Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh.Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
• Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen.
• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus.
MEKANISME DEMAM
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus.Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh.Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
• Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen.
• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus.
Demam atau panas badan merupakan gejala penyakit yang seringkali
dijumpai pada manusia sejak anak-anak, dewasa, hingga masa lanjut usia.
Timbulnya demam akan mengakibatkan metabolisme meningkat sehingga frekuensi
denyut jantung juga meningkat. Selain itu, biasanya demam juga diiringi rasa
tidak enak badan, nyeri sendi, dan juga delirium (mengigau).Apa yang terjadi
saat seseorang mengalami demam dan apa yang mesti dilakukan untuk menanggulangi
demam menjadi suatu hal yang penting bagi kita untuk mengetahuinya.
Bagaimana tubuh mempertahankan suhu ?
Suhu tubuh manusia normalnya adalah
sekitar 36-38 derajat Celcius. Suhu ini dipertahankan melalui energi yang
dihasilkan oleh proses metabolisme dari zat-zat makanan dengan sumber
karbohidrat, lemak, dan protein di sel-sel tubuh, khususnya di mitokondria.
Energi yang dihasilkan dalam bentuk ATP sebagian diubah menjadi energi panas
yang digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh.Pusat pengatur suhu sendiri
terdapat di hipotalamus, bagian dari otak.Di sinilah
suhu tubuh diatur dan dipertahankan dengan pengaturan setting point suhu.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi
maupun oleh penyebab lain, seperti keganasan (neoplasma/kanker), penyakit
autoimun, dan penyakit hipertiroid. Biasanya demam terjadi ketika seseorang
mengalami infeksi baik oleh bakteri maupun virus. Jika bakteri atau virus masuk
ke dalam tubuh manusia, keduanya akan menghasilkan zat-zat pyrogen(zat yang menyebabkan demam) yang
akan meningkatkan setting point suhu di hipotalamus, dengan cara merangsang
pelepasan PGE2 (prostaglandin2). Hal ini menyebabkan suhu setting point dan suhu tubuh menjadi
berbeda.Suhu setting point lebih tinggi daripada suhu
tubuh.
Suhu tubuh akan meningkat untuk menghilangkan perbedaan dari suhu setting point sehingga menyebabkan demam.
Pada saat awal kenaikan panas tubuh, suhu tubuh yang lebih rendah daripada setting point menyebabkan terjadinya
vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah untuk mencegah hilangnya panas dari
tubuh. Penderita akan merasa kedinginan dan menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh
meskipun jika diukur tubuhnya akan terasa panas. Peristiwa ini akan berhenti
apabila suhu tubuh sudah sama dengan setting point suhu di hipotalamus.
Bagaimana obat penurun demam bekerja?
Obat-obatan penurun demam sudah umum
digunakan masyarakat.Pada umumnya, obat-obatan tersebut mengandung jenis antipyretic (penurun panas) yang paling
aman, yaitu paracetamol atau acetaminophene. Jenis obat ini akan
menghambat terbentuknya PGE2 sehingga setting point di hipotalamus akan menurun. Penurunan
suhusetting point ini akan menyebabkan
penurunan suhu tubuh untuk menyamakan dengan suhu di setting pointsehingga tubuh yang tadinya
demam, akan normal kembali.
Ketika terjadi penurunan setting point, suhu tubuh yang lebih
tinggi akan mengakibatkan terjadinya vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah
sehingga panas akan lebih mudah dilepaskan melalui radiasi. Hal ini akan
diiringi dengan peningkatan penguapan (evaporasi) yang ditandai dengan
keluarnya keringat sehingga suhu tubuh turun.
Bagaimana mengukur suhu tubuh?
Secara sederhana, sebenarnya kita
dapat mengukur suhu tubuh dengan menggunakan punggung tangan kita sebagaimana
yang sering dilakukan orang tua kita dengan menempelkan punggung tangan ke
kepala.Cara ini tergolong praktis untuk pemeriksaan awal menentukan seseorang
demam atau tidak. Sayangnya, tidak semua orang memiliki sensitivitas yang sama
dalam menentukan ketidaknormalan suhu tubuh.
Agar
lebih akurat, kita dapat menggunakan termometer, baik yang berupa termometer
raksa ataupun termometer digital.Alat ini bisa dibeli di toko alat kesehatan atau juga di apotek.Model termometer raksa sekarang sudah mulai
ditinggalkan karena waktu pengukurannya yang relatif lama, sekitar 5-10 menit.Seiring
dengan kemajuan teknologi, kini kita dapat menggunakan termometer digital yang
lebih praktis dan waktu pengukuran lebih cepat. Suhu tubuh normal manusia
adalah 36,1–37.8 °C. Bila lebih dari rentang itu, seseorang dapat dikatakan
menderita demam. Tempat pengukuran dapat dilakukan di beberapa tempat, di
antaranya:
·
Oral, yaitu diletakkan di bawah lidah
·
Aksila, di lipat ketiak
·
Rectal,
yaitu di dubur
·
Timpani, yaitu di telinga
Dari keempat tempat tersebut,
pengukuran di timpani atau di telinga menggunakan termometer infra merah
merupakan cara yang paling akurat, karena suhu tubuh yang didapat lebih dekat
dengan suhu inti tubuh, sedangkan yang paling tidak akurat adalah pengukuran di
aksila dikarenakan pengaruh suhu lingkungan yang besar dan adanya pengaruh dari
keringat.
Demam vs obat penurun panas
Demam sebenarnya merupakan usaha
tubuh untuk melawan kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh. Kenaikan suhu tubuh
akan menghambat proses kembang biak bakteri maupun virus dengan cara menghambat
replikasi (penggandaan materi genetik untuk memperbanyak diri) DNA pada bakteri
dan RNA pada virus. Dengan cara ini, jumlah bakteri maupun virus akan dibatasi.
Selain menghambat kembang biak kuman,
demam juga dapat menjadi alarm dari tubuh yang menandakan adanya sesuatu yang tidak
beres dalam tubuh, apakah karena infeksi maupun karena sebab lainnya. Dengan
mengamati pola demam, dokter dapat mengenali jenis kuman yang menyerang tubuh
penderita.Misalnya, infeksi Salmonella typhi yang menyebabkan typhoid dapat menimbulkan pola demam yang khas, yaitu saat malam hari suhu
tubuh naik, sedangkan pada pagi hari suhu tubuh turun.Pola demam ini berulang
terus seperti gambaran anak tangga.Sementara pada kasus demam berdarah (DB),
pola demam biasanya dalam bentuk sadle appearance (seperti pelana kuda), yakni suhu tubuh naik pada hari ke-1 sampai
3, menurun pada hari ke-3 sampai 5, dan naik kembali pada hari ke-6 hingga
ke-7.
Dengan mengetahui pola demam, dokter
berusaha menentukan terapi yang tepat sesuai dengan penyebab infeksi. Pola
demam yang khas tidak akan terjadi bila penderita menggunakan obat-obatan
penurun panas karena demam akan segera turun setelah pemakaian obat penurun
panas, dan akan naik kembali jika pengaruh obat telah habis. Demam hanyalah
gejala dari suatu penyakit, penggunaan obat-obatan penurun panas hanya akan
menurunkan demam sementara waktu. Jika penyebabnya belum teratasi, demam akan
timbul kembali.
Bagaimana menyikapi demam?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan
dalam menyikapi demam:
·
Jika demam menyerang, sebaiknya kita
beristirahat karena demam merupakan usaha tubuh untuk melawan infeksi kuman.
·
Jika demam sangat mengganggu, lakukan
kompres air hangat di kepala untuk menurunkan suhu tubuh, serta minum banyak
air untuk mencegah dehidrasi. Kompres air hangat akan menyebabkan otak menerima
informasi bahwa suhu tubuh terlalu tinggi sehingga setting point di hipotalamus akan diturunkan. Hal
ini menyebabkan suhu tubuh akan mengikuti penurunan setting point. Sebaliknya, bila
kepala dikompres dengan air dingin, otak akan menerima informasi bahwa suhu
sekitar terlalu rendah sehingga setting
point tidak akan turun.
Bahkan, penderita akan merasa kedinginan dan tubuhnya akan menggigil untuk
menaikkan suhu tubuh yang lebih rendah dari setting
point di hipotalamus.
·
Jika demam tidak turun juga, kita dapat
menggunakan obat-obatan penurun panas.
·
Jika demam naik lagi setelah pengaruh
obat habis, sebaiknya kita berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui penyebab
demam tersebut dan cara penanggulangannya.
·
Pada anak-anak usia 0-2 tahun, demam dapat
mengakibatkan timbulnya kejang (step) untuk sebagian anak. Kejang demam
merupakan salah satu keadaan yang memerlukan tindakan segera untuk
menghentikannya karena dapat mengakibatkan rusaknya otak. Pada usia tersebut
pemberian obat-obatan penurun panas merupakan pilihan yang tepat untuk mencegah
timbulnya kejang saat terjadi demam pada anak.
2.4 Hubungan Sistem
Reproduksi dengan Sistem Integument
Ujung saraf di kulit dan subkutan berespon terhadap stimulus
erotik dan berkontribusi terhadap kepuasan seksual. Gerakan menghisap bayi pada
puting susu ibu menstimulasi ujung saraf di kulit dan menyebabkan keluarnya
ASI.
Kelenjar
susu (modifikasi dari kelenjar keringat) memproduksi ASI. Kulit mengalami
pelebaran (hiperplasia) selama kehamilan terkait pertumbuhan fetus.
Hormon-hormon seks mempengaruhi distribusi rambut, sel adiposa dan perkembangan
kelenjar payudara. Jika seorang wanita tidak menghasilkan estrogen dan
progesteron antara lain kulit menjadi kering, menipis, keriput, kuku rapuh,
gatal-gatal, mata kering, selaput lendir pada mulut kering dan mudah terjadi
luka, mukosa vagina menjadi kering sehingga sakit saat berhubungan.
Pada
masa kehamilan, hormon melanotropik yang bersirkulasi meningkat selama
kehamilan akibat peningkatan produksi molekul prekursor POM-C. MSH meningkatkan
wana kulit menjadi lebih gelap di daerah pipi (kloasma/topeng kehamilan) dan
warna yang lebih gelap pada darah linea alba, yaitu suatu garis yang sedikit
berpigmen pada kulit dari umbilikus sampai pubis. Rambut juga dapat mengalami
kerontokan akibat sinkronisasi siklus pertumbuhan folikel rambut selama
kehamilan. Hubungan sistem reproduksi dengan sistem integumen juga dipengaruhi
oleh hormon estrogen dan progesteron. Gangguan yang dapat terjadi pada sistem
integumen jika seorang wanita tidak menghasilkan estrogen dan progesteron
antara lain kulit menjadi kering, menipis, keriput, kuku rapuh, gatal-gatal,
mata kering, selaput lendir pada mulut kering dan mudah terjadi luka, mukosa
vagina menjadi kering sehingga sakit saat berhubungan. Rambut menipis dan
tumbuh bulu diatas bibir.
Pada
reproduksi pria, terdapat perbedaan kulit pada penis yang di sirkumsisi dan
yang tidak di sirkumsisi. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi),
kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans
penis. Selain itu, saat memasuki usia pubertas terjadi perubahan pada sistem
integumen diantaranya tumbuhnya rambut pada daerah aksila dan pubis, serta
terdapat kumis, jenggot, bulu dada, dan bulu kaki yang lebih lebat. Hal ini
dipengaruhi oleh hormon testosteron dan genetik.
Testosterone menigkatkan ketebalan kulit di seluruh
tubuh dsn meningkstksn kesasaran jaringan subkutan. Testosterone juga
meningkatkan kecepatan sekresi beberapa atau mungkin semua kelenjar sebasea
tubuh. Yang paling penting adalah kelebihan sekresi oleh kelenjar sebasea
wajah, karena hal tersebut dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne
merupakan salah satu, gambaran umum dari remaja pria ketika tubuh pertama kali
mengenali peningkatan sekresi testosterone.
Baik
pada anak laki-laki maupun perempuan mengalami perubahan kulit, kelenjar minyak
menjadi lebih aktif, yang menyebabkan jerawat dan bintik hitam. Kelenjar
keringat menghasilkan keringat lebih banyak yang menyebabkan bau badan.
Pembuluh-pembuluh darah kulit berdilatasi sebagai respon terhadap rangsangan
emosional, yang menyebabkan blusing (kemerahan).
JENIS PENYAKIT PADA SISTEM INTEGUMEN
1.KUDIS (Scabies)
Merupakan
penyakit dengan gejala gatal (lebih pada malam hari). Sering muncul di
tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci
paha dan kadang di sela jari tangan atau kaki.
Pencegahan :
Pencegahan Primordial
Menerapkan perilaku hidup bersih
Pencegahan Primer
Menjaga kebersihan kulit,
Pencegahan Sekunder
Dengan
obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih
yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh
pada kulit yang terserang Panu.
Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui
kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju, handuk, atau benda
apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh karena itu
perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain.
Caranya dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh
penderita.
Tanda dan Gejala Kudis
Ketika seseorang menderita penyakit kudis untuk
pertama kalinya, akan memakan waktu empat sampai enam minggu untuk kulit
bereaksi. Gejala yang paling umum adalah:
- Rasa gatal, terutama pada malam hari
- Bentol / bintil merah sepertijerawat
- Kulit lecet atau melepuh
- Kulit luka yang disebabkan olehgarukan
2. PANU (Tenia Vesticolor)
Panu
atau Tinea versicolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit
panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada
saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah
tergantung kepada warna kulit penderita. Beda halnya dengan jerawat yang
terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak menonjol dan biasanya akan terasa
gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur yang menyebabkan panau adalah Candida albicans.
Pencegahan :
Pencegahan Primordial
Menerapkan perilaku hidup bersih
Pencegahan Primer
Menjaga kebersihan kulit.
Pencegahan Sekunder
Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran,
dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang
dicampur dengan kapur sirih dan dioleh
pada kulit yang terserang Panu.
Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui
kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju, handuk, atau benda
apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh karena itu
perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain.
Caranya dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh
penderita.
Tanda dan Gejala Panu
Tanda dan gejala dari penyakit panu
biasanya akan timbul ruam kulit dalam berbagai ukuran dan warna, lalu di tutupi
oleh sisik halus dengan rasa gatal. Terkadang timbul tanpa adanya keluhan dan
hanya gangguan kosmetik saja. Warna-warna ruam kulit pada penyakit panu ini
tergantung dari pigmen normal kulit penderita, paparan sinar matahari dan
lamanya penyakit. Namun, terkadang warna ruam kulit sulit untuk dilihat. Tinea
versicolor dapat terjadi di mana saja seperti di permukaan kulit, lipat paha,
ketiak, leher, punggung, dada, lengan dan wajah.
3. KUSTA
Penyakit Hansen
atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit kusta atau
lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui
hanya disebabkan oleh bakteriMycobacterium.
Pencegahan :
Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada
kelompok orang sehat yang belum terkena penyakit kusta dan memiliki risiko
tertular karena berada di sekitar atau dekat dengan penderita seperti keluarga
penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang
kusta. Penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan tentang penyakit kusta
adalah proses peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat yang
belum menderita sakit sehingga dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya dari penyakit kusta. Sasaran penyuluhan penyakit kusta adalah
keluarga penderita, tetangga penderita dan masyarakat(Depkes RI, 2005).
Pencegahan Sekunder
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan yang efektif untuk kusta.
Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang lemah terhadap
M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri
menjadi kebal. Pada 1960an, dapson tidak digunakan lagi. Pencarian terhadap
obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan
rifampisin pada 1960an dan 1970an.
Tanda dan Gejala
*Tanda - tanda pada kulit, Rasa
kesemutan, tertusuk-tusuk dan
*Bercak/ kelainan kulit yang merah atau putih di bagian tubuh
*Bercak yang tidak gatal dan kulit mengkilap
*Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut
*Lepuh tidak nyeri, Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh
*Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.
*Bercak/ kelainan kulit yang merah atau putih di bagian tubuh
*Bercak yang tidak gatal dan kulit mengkilap
*Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut
*Lepuh tidak nyeri, Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh
*Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.
4. DERMATITIS KONTAK
Peradangan
kulit yang akut atau kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis iritan) atau
alergen (dermatitis alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat
pajanan.
Penyebab :
Pencegahan primordial :
Cuci tangan secara rutin menggunakan
sabun dapat menjadi faktor penyebab DKI dan penyebab lain dapat berupa suhu,
kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit
yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap
DKI.
Pencegahan primer :
Menghindari pajanan.
Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk
mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan bahan kimia yang
menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk
mengurangi gatal.
Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis kontak adalah
penyakit yang disebabkan oleh suatu allergen seperti deterjen, oleh sebab itu
penggunaan sarung tangan dalam hak ini sangat diperlukan untuk menghindari
kekambuhan kembali.
Tanda dan Gejala
Dapat ditandai dengan bercak
eritemetosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel
atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi /
basah, dapat bersifat akut dan di tempat tertentu misalnya pada kelopak mata,
penis skrotum, eritema dan edema lebih dominan dari pada vesikel. Pada
dermatitis kontak yang kronis terlihat kurit kering, berskuama, papul,
lekinifikasi dan mungkin juga fisur dan batasnya tidak jelas.
5. DERMATITIS ATOPIK
Gejala
kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada
vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan
sebuah lapisan putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam
vaginosis bakteri lebih umum. Dalam sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan
dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi, hanya 33 % wanita yang mandiri untuk
mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami infeksi ragi, sementara sebagian
besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran. Gejala infeksi
pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat kepala penis atau di
kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat
memiliki cairan putih, meskipun jarang.
Pencegahan :
Pencegahan primordial
Segala jenis bahan kimia maupun
larutan rumah tangga dapat menyebabkan Dermatitis, apabila terpapar secara
rutin dalam jangka panjang. Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat
menjadi faktor penyebab Dermatitis dan penyebab lain dapat berupa suhu,
kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit
yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap
Dermatitis.
Pencegahan primer
Menghindari iritan atau alergen.
Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk
mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan bahan kimia yang
menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk
mengurangi gatal. Steroid topikal dosis rendah untuk mengurangi peradangan dan
memungkinken penyembuhan.
Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis atopic adalah
penyakit peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebih limfosit T dan
sel mast sama halnya dengan dermatitis kontak namun lebih parah seperti cuaca
yang dingin, oleh sebab itu menjauhkan diri dari allergen sangat diperlukan
untuk menghindari kekambuhan kembali.
Tanda dan Gejala
Pada wajah, kulit
kepala, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan, kaki atau tungkai bayi
terbentuk ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair.
Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan muncul kembali
Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan muncul kembali
6. AKNE
Penyakit peradangan kelenjar sebasea
yang sering dijumpai dan berkaitan dengan folikel rambut (disebut unit
pilosebasea).Berbagai faktor. Penyebab acne
sangat banyak (multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen,
pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar
sebacea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium
acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
Pencegahan :
Pencegahan primer
Penggunaan sabun antibakteri setiap
mencuci muka pada saat mandi dan menjelang tidur.
Pencegahan sekunder
Pemberian obat topikal misalnya
benzoid peroksida dan asam retinoat (vitamin A, retin A) digunakan untuk
mengeringkan dan menglupaskan kulit.
Untuk mengatasi jerawat.
Perawatan untuk mengatasi jerawat.
3.
Oleskan pada jerawat, diamkan hingga mengering.
4.
Setelah kering, bersihkan dengan air.
5.
Lakukan secara rutin hingga jerawat teratasi.
Tanda dan Gejala Akne
Pada acne dapat
timbul komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus); papula (komedo
tertutup yang pecah); pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan pada
puncaknya, dengan mengeluarkan nanah), nodul (dari komedo tertutup–penonjolan
pada kulit yang lebih besar dari papula), dan jaringan parut.
7. RUBEOLA (campak)
Suatu penyakit infeksi virus yang
ditandai dengan ruam makulopapulaaar eritematosa, mulai dari wajah, badan lalu
ekstremitas. Bercak koplik pada mulut 1-3 hari sebelum ruam.
Pencegahan :
Pencegahan
Pencegahan primordial :
Vaksin campak merupakan bagian dari
imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk
kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles,
rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin
dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada
usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain itu
penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan
makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit
ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
Mengenal lebih
dalam seluk-beluk penyakit ini.
Menjaga kondisi
fisik dan menghindari stres psikis.
Menjaga mutu gizi
dan kondisi badan dengan baik.
Pencegahan dengan vaksinasi menggunakan virus hidup yang
telah dilemahkan pada usia 15 bulan setelah kelahiran.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan dengan antibiotic, Tidak
ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk
menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen.
Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
Pencegahan tersier :
Pada penderita campak untuk
menghindari bertambah parahnya campak atau untuk menghindari suatu kecacatan,
penderita sebaiknya selama masih menderita penyakit campak berdiam diri di
rumah (dalam artian banyak-banyak istirahat).
Tanda dan Gejala
1. Letih lesu, mata berair dan meradang,
filek serta batuk. Gejala awal ini mirip sekali dengan batuk filek biasa.
2. Muncul demam yang tinggi , demam bisa
mencapai 40 derajat Celcius atau lebih dan kaadaan ini biasanya berlangsung
selama 3 sampai dengan 5 hari.
3. Timbul bercak-bercak (bintikl-bintik)
berwarna merah di badan, bercak dalam campak berbeda dengan bercak pada sakit
cacar. Bercak timbul pertama kali di bagian belakang telinga, lalu ke bagian
wajah, leher dan tangan dan akhirnya bercak menyebar ke seluruh bagian tubuh dan
kaki. Saat bercak berwarna kemerahan muncul demam biasanya masih dirasakan
penderita sampai dengan 2 hari sesudahnya. Dalam waktu 3 sampai dengan 4 hari
bercak ini akan menghilang dengan sendirinya dan berubah warna menjadi
kecoklatan.
8. HERPES ZOASTER
Merupakan radang kulit akut yang menyerang kulit dan mukosa.
Kelainan ini merupakan reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer
dari virus Varicella Zoster.Virus (VZV).
Pencegahan :
Pencegahan primordial :
Untuk mencegah herper zoster, salah
satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk
meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada
pasien seropositif usia lanjut.Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes
zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan
sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat
mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang
rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta
imunosupresi.
Pencegahan
primer :
Pencegahan penyakit ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara berikut :
Mengenal lebih dalam seluk-beluk
penyakit ini.
Menjaga kondisi fisik dan
menghindari stres psikis.
Menjaga mutu gizi dan kondisi badan
dengan baik.
Imunisasi pasif.
Pencegahan
sekunder :
Pengobatan penyakit ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara untuk mengurangi rasa nyeri dapat diberi
analgetik. Sebaiknya, diusahakan agar gelembung-gelembung tidak pecah dan untuk
mengurangi rasa gatal diberikan bedak salsil 2% atau bedak kalamin. Bila
gelembung pecah atau basah dapat diberikan kompres larutan antiseptik. Apabila
terjadi infeksi sekunder dapat diberikan krim antibiotik lokal.
Tanda dan Gejala
Tandanya adalah timbulnya
bulatan-bulatan kecil berisi cairan bening. Cairan ini bila pecah dan dibiarkan
sampai kering akan terlihat seperti koreng. Karena penyakit herpes merupakan
penyakit yang mudah menular, maka sebaiknya segera diobati sebelum menyebar
lebih parah.
9. NODUL
Merupakan penyakit kulit yang
berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran> 1cm dan lebih dalam.
penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang membengkak.
Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang membengkak
adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Virus-Virus
infectious mononucleosis (mono),
chickenpox,
measles,
HIV,
herpes,
virus-virus selesma umum,
adenovirus, dan
banyak virus-virus lain
Pencegahan
Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan
sekitar
Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara salah satu contohnya dengan menjada kebersihan
diri.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan
penyakit ini tergantung pada penyebabnya
Blastomikosis (didaerah endemis) :
ketokonazol, amfoterisin B, itrakonazol.
Cryptoccocus (penurunan imunitas
yang dimediasi oleh sel) : amfoterisin B, flukonazol.
Tanda dan gejala :
Palpitasi
Mual
Sakit
kepala
Kelelahan
Rasa
Sakit/Nyeri - Dada
Rasa
ringan di kepala
Pusing
Denyut
Jantung Tak Beraturan
Sesak
Nafas
Bicara
Cadel
Perubahan
Suasana Hati
Kelupaan
Intoleransi
terhadap Olah Raga
Berkeringat
(Berlebihan)
10. PITIRIASIS
VERSIKOLOR
Penyakit jamur superficial yang kronik, biasanya tidak
memberikan keluhan yang subyektif, berupa bercak berskuama halus yang berwarna
putih sampai coklat hitam sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan
kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher,
muka dan kulit kepala yang berambut.
Pencegahan :
Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan.
Pencegahan primer :
Menjaga kebersihan diri, dengan
mandi yang bersih dengan menggunakan sabun.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan harus dilakukan
menyeluruh, tekun dan konsisten. Obat-obat yang dipakai meliputi : suspense
selenium sulfide (selsun) dapat dipakai dengan sampo 2-3 kali seminggu. Obat
digosokkan pada lesi dan didiamkan selama 15-30 menit sebelum mandi.
Tanda dan Gejala :
Mula-mula
timbul lesi kulit berupa bercak eritematosa yang gatal, terutama bila
berkeringat. Oleh karena gatal dan digaruk, lesi akan makin meluas, terutama
pada daerah kulit yang lembab.Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi
bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang
papula dan vesikel di tepi. Lesi tampak seperti bentukan cincin dengan tepi
aktif dan bagian tengah tampak tenang. Lesi-lesi pada umumnya merupakan
bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain. Kelainan kulit dapat pula
terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik karena beberapa lesi
kulit yang menjadi satu
11. Kandidiasis
Merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina,
kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septicemia,
endokarditis, atau meningitis.
Pencegahan :
Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan.
Pencegahan primer :
Menjaga kebersihan diri.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan yang dapat dilakukan :
1.
Menghindari atau menghilangkan factor predisposisi.
2.
Topikal :
-
Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan
sehari 2 kali selama 3 hari.
-
Nistatin : berupa krim, salap, emulsi.
-
Amfoterisin B
-
Grup azol antara lain :
Mikonazol 2% berupa krim atau bedak.
Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan
dank rim.
Tiokonazol, bufonazol, isokonazol
Siklopiroksolamin 1% larutan, krim
Antimikotik yang lain yang
berspektrum luas.
3.
Sistemik
- Tablet
nistatin untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini
tidak diserap dalam usus.
- Amfoterisin
B diberikan i.v untuk kandidosis sistemik.
- Untuk
kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 gr per vaginam dosis
tunggal
- Itrakonazol:
bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100
mg sehari, selama 3 hari.
Tanda dan Gejala :
Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah
terpengaruh. Infeksi pada vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah,
terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan putih atau abu-abu tipis.
Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum. Dalam sebuah
penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi,
hanya 33 % wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya
mengalami infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri
atau infeksi tipe campuran. Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka
merata merah di dekat kepala penis atau di kulup, gatal parah, atau sensasi
terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat memiliki
cairan putih, meskipun jarang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem
integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi,danmenginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Komponen dari Sistem
ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar,yakni mencakup :
a.
kulit, merupakan lapisan terluar pada
tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu kulit tipis dan kulit tebal.
b.
Rambut merupakan organ seperti benang
yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
c.
Bulu merupakan struktur keratin yang
karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di anggap sebagai modifikasi
dari sisik.
d.
sisik,secara umumnya berarti semacam
lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai, seperti pada ikan, ular atau kaki
ayam.
e.
kuku, adalah bagian tubuh binatang yang
terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang
mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.
f.
kelenjar keringat. Kelenjar keringat
berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan berbentuk pori-pori
halus.
g.
Sistem integument memiliki fungsi antara
lain :
h.
Pelindung dari kekeringan, invasi
mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia, atau suhu
i.
Penerima sensasi; sentuhan, tekanan,
nyeri, dan suhu
j.
Pengatur suhu; menurunkan kehilangan
panas saat suhu dingin dan meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
k.
Fungsi metabolik, menyimpan energi
melelui cadangan lemak, sintesis vitamin D.
l.
Ekskresi dan absorpsi.
DAFTAR
PUSTAKA
http://bit.ly/fxzulu
Dian Husada. 2011. Pengaturan dan terjadinya peningkatan suhu tubuh.Diakses tanggal 9
Oktober 2015, dari
Majalah 1000guru. (2014).
Demam, Apakah Selalu Merugikan?.Diakses tanggal 9
Oktober 2015, dari
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar