Rabu, 28 Oktober 2015

ILMU HUMANIORA PERTEMUAN 6



2.1. Pengertian filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat yang dalam bahasa Yunani berasal dari kata philen yaitu cinta dan Sophia yaitu pengetahuan memiliki pengertian sebagai sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian, sebuah perburuan tanpa henti akan kebenaran. Dalam hal ini filsafat adalah sebuah sikap yang hidup, yang dihayati dalam pencarian, dalam pertanyaanterus-menerus.
Dalam perkembangannya filsafat seringkali dijadikan sebagai metode dalam pengkajian berbagai bidang. Mengingat manfaat dari filsafat diantaranya dapat menggali dasar-dasar dari bidang kajian melalui analisis-analisis disamping dapat menjadikan manusia itu sendiri lebih kritis, cerdas jugao bjektif dalam memecahkan problema yang ada.
Filsafat dalam kajian ilmu pengetahuan itu sendiri sangatlah penting. Dimana dengan berfilsafat akan didapatkan kebenaran-kebenaran dari suatu kajian tersebut. Pada makalah ini akan dibahas bagaimana ruang lingkup filsafat dalam ilmu pengetahuan.Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa yunani yaitu philosophia, philien yang berarti cinta dan Sophia berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat.
Filsafat adalah sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian, sebuah quest, sebuah perburuan tanpa henti akan kebenaran. Dapat diartikan pula, filsafat adalah sebuah sikap yang dihidupi, yang dihayati dalam pencarian, dalam quest, dalam pertanyaan terus-menerus. Pemahaman yang semakin mendalam tentang filsafat, yaitu pertama, filsafat dipahami sebagai upaya, proses, metode, cara, dambaan untuk terus mencari kebenaran. Dambaan ini muncul dalam sikap kritis untuk selalu mempersoalkan apa saja untuk sampai pada kebenaran yang paling akhir. Kedua, filsafat dilihat sebagai upaya untuk memahami konsep atau ide-ide 
Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki  manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah keseluruhan system pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis. Ini berarti pengetahuan lebih spontan , sedangkan ilmu pengetahuan lebih sistematis dan reflektif. Dengan demikian pengetahuan mencakup segala sesuatu yang diketahui manusia tanpa perlu berarti telah dibakukan secara sistematis.pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia tentang segala sesuatu. Juga, mencakup praktik atau kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum dibakukansecara sistematis da metodis.
Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempersoalkan dan mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pemgetahuan. Kegiatan kajian ini dalam filsafat ilmu pengetahuan berupa upaya pencarian kebenaran dalam bentuk sikap kritis yang ingin meragukan terus kebenaran yang telah ditemukan.
Filsafat ilmu pengetahuan atau filasafat ilmu secara historis, telah diperkenalkan oleh bangsa Yunani, diawali oleh filsuf Aristoteles pada abad VI sebelum masehi. Dan dalam tradisi filsafat Barat telah dikenal pula adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema-tema tertentu. Tema-tema besar itu berupa ontologi, epistemology, dan aksiologi. Tema kedua, epistemology yaitu tema yang mengkaji tentang pengetahuan (episteme adalah pengetahuan).
Dalam pembahasan tentang epistemology (pengetahuan) dibahas berbagai hal seperti batas pengetahuan, sumber pengetahuan, serta criteria tentang kebenaran. Batas pengetahuan adalah pengalaman manusia dalam mengkaji sesuatu yang menjadi minat penelitiannya. Oleh karena itulah setiap ilmu pengetahuan, misalnya ilmu kedokteran dengan psikologi sangat berbeda, karena masing-masing ilmu memiliki ruang lingkup tersendiri (objek forma yang berbeda).
2.2. Fokus filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu membahas tentang persoalan ilmu pengetahuan dengan berbagai problematisnya, terutama yang berkaitan dengan metodologis atau pembenaran ilmiah. Dengan kata lain, ciri keilmiahan suatu ilmu pengetahuan dengan cara kerja ilmiah menjadi bahan yang dikaji dalam filsafat ilmu. Sedang epistemology membahas tentang batas, sumber dan kebenaran pengetahuan, yang semuanya itu memerlukan kajian yang bersifat rasional. Demikian juga filsafat ilmu mengkaji ciri dan cara kerja ilmu pengetahuan berlandaskan rasionalitas atau akal budi manusia. Ini berarti bahwa jembatan rasionalitas menjadi media bagi filsafat ilmu dengan aspek epistemilogi untuk menemukan kebenaran ilmiah atau validitas ilmu pengetahuan.
Focus filsafat ilmu pengetahuan adalah masalah metode ilmu pengetahuan. Metode-metode ilmu pengetahuan adalah metode- metode yang logis karena ilmu penghetahuan mempraktekkan logika. Namun selain logika temuan-temuan dalam ilmu pengetahuan dimungkinkan oleh akal budi manusia yang terbuka pada realistis. Keterbukaan budi manusia pada realitas itu kita sebut imajinasi. Maka logika dan imajinasi merupakan dua dimensi penting dari seluruh cara kerja ilmu pengetahuan. Tugas filsafat ilmu pengetahuan adalah membuka pikiran kita untuk mempelajari dengan serius proses logis dan imajinatif dalam cara kerja ilmu pengetahuan.
2.3.Manfaat Belajar Filsafat Ilmu Pengetahuan
Terdapat beberapa manfaat dalam belajar filsafat ilmu pengetahuan, baik di bidang pendidikan itu sendiri maupun di dalam kehidupan.
a.       Manfaat Belajar Filsafat Ilmu Pengetahuan di Bidang Pendidikan
1.      Membantu mahasiswa untuk semakin kritis dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa dituntut untuk tetap kritis terhadap berbagai macam teori dan pengetahuan ilmih yang diperoleh baik di ruang kuliah maupun dari berbagai sumber yang dapat diperolehnya.
2.      Bagi calon ilmuan dengan memperkenalkan mereka dengan metode ilmu pemgetahuan yang kiranya sangat berguna bagi mereka dalam mencari ilmu pemgetahuan, khususnya dalam melakukan penelitaian ilmiah.
3.      Lebih praktis sifatnya, yaitu membantu kerja mahasiswa tersebut kelak di kemudian hari. Yang dibutuhkan dari seseorang yang professional dalam pekerjaannya adalah pertama-tama kemampuan untuk melihat masalah, dimana masalahnya, seberapa besar masalahnya, apa dampaknya, dan bagaimana mengatasinya.
4.      Ilmu pengetahuan tidak hanya bersifat puritan-elitis, melainkan juga pragmatis. Jadi, ilmu pengetahuan tidak hanya berhenti sekedar memuaskan rasa ingin tahu manusia, melainkan juga bermaksud membantu manusia untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam hidupnya.
b.      Manfaat Belajar Filsafat dalam Kehidupan
1.      Dengan berfilsafat, seseorang akan lebih menjadi manusia, karena terus melakukan perenungan akan menganalisasi hakikat jasmani dan hakikat rohani manusia dalam kehidupan di dunia agar bertindak bijaksana.
2.      Dengan berfilsafat seseorang dapat memaknai makna hakikat hidupmanusia, baik dalam lingkup pribadi maupun social.
3.      Kebiasaan menganalisis segala sesuatu dalam hidup seperti yang diajarkan dalam metode berfilsafat, akan menjadikan seseorang cerdas, kritis, sistematis, dan objektif dalam melihat dan memecahkan beragam problema kehidupan, sehingga mampu meraih kualitas keunggulan.
4.      Dengan berfilsafat manusia selalu dilatih, dididik untuk berfikir secara universal, multidimensional, komprehensif, dan mendalam.
5.      Belajar filsafat akan melatih seseorang untuk mampu meningkatkan kualitas berfikir secara mandiri keberagaman dan keunggulan orang lain.
6.      Belajar filsafat akan memberikan dasar-dasar semua bidang kajian pengetahuan, memberikan pandangan yang sistematis atau pemahaman atas hakikat kesatuan semua pengetahuan dan kehidupan manusia lebih dipimpin oleh pengetahuan yang baik.
3.1.Kesimpulan
Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempersoalkan dan mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pemgetahuan. Filsafat ilmu pengaetahuan tergolong dalam tema filsafat epistemology. Dalam pembahasan tentang epistemology (pengetahuan) dibahas berbagai hal seperti batas pengetahuan, sumber pengetahuan, serta criteria tentang kebenaran. Focus filsafat ilmu pengetahuan adalah masalah metode ilmu pengetahuan. Dengan logika dan imajinasi sebagai dua dimensi penting dari seluruh cara kerja ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dibutuhkan demi memecahkan berbagai persoalan, dan dalam berfilsafat seseorang melakukan analisis kajian yang mendalam terhadap persoalan tersebut, sehingga dengan berfilsafat seseorang dapat terlatih kemampuannya dalam melihat masalah, dimana masalahnya, seberapa besar masalahnya, apa dampaknya dan bagaimana solusinya.
3.2.Saran
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui berbagai masalah atau persoalan yang harus diselesaikan. Baik permasalahan dalam bidang profesi maupun permasalahan diri sendiri dalam kehidupan. Menyikapi hal ini tentu kita dituntut untuk memahami betul pokok permasalahannya sehingga permasalahan tersebut dapat terpecahkan. Dengan berfilsafat seseorang akan menganalisis atau mengkaji permasalahan untuk sampai pada kebenaran akhir hingga memahami konsep persoalan yang ada. Sehingga seseorang tersebut dapat melihat masalah tersebut secara mendalam, mulai dari sebab hingga solusinya. Maka sangatlah penting untuk memahami pengertian filsafat dan memperdalamnya terutama dengan melatih kemampuan berfilsafat. Sehingga kedepannya kita dapat menyikapi setiap permasalahan dengan lebih bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar