2.1. Pengertian filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat yang dalam bahasa Yunani
berasal dari kata philen yaitu cinta dan Sophia yaitu pengetahuan memiliki
pengertian sebagai sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian, sebuah
perburuan tanpa henti akan kebenaran. Dalam hal ini filsafat adalah sebuah
sikap yang hidup, yang dihayati dalam pencarian, dalam pertanyaanterus-menerus.
Dalam perkembangannya
filsafat seringkali dijadikan sebagai metode dalam pengkajian berbagai bidang.
Mengingat manfaat dari filsafat diantaranya dapat menggali dasar-dasar dari
bidang kajian melalui analisis-analisis disamping dapat menjadikan manusia itu
sendiri lebih kritis, cerdas jugao bjektif dalam memecahkan problema yang ada.
Filsafat dalam kajian ilmu pengetahuan itu sendiri sangatlah penting.
Dimana dengan berfilsafat akan didapatkan kebenaran-kebenaran dari suatu kajian
tersebut. Pada makalah ini akan dibahas bagaimana ruang lingkup filsafat dalam
ilmu pengetahuan.Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa arab,
yaitu falsafah atau juga dari bahasa yunani yaitu philosophia, philien yang
berarti cinta dan Sophia berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat berarti cinta
kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta
kebijaksanaan dalam arti hakikat.
Filsafat adalah sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian, sebuah
quest, sebuah perburuan tanpa henti akan kebenaran. Dapat diartikan pula,
filsafat adalah sebuah sikap yang dihidupi, yang dihayati dalam pencarian,
dalam quest, dalam pertanyaan terus-menerus. Pemahaman yang semakin mendalam
tentang filsafat, yaitu pertama, filsafat dipahami sebagai upaya, proses,
metode, cara, dambaan untuk terus mencari kebenaran. Dambaan ini muncul dalam
sikap kritis untuk selalu mempersoalkan apa saja untuk sampai pada kebenaran
yang paling akhir. Kedua, filsafat dilihat sebagai upaya untuk memahami konsep
atau ide-ide
Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan ide, konsep, dan
pemahaman yang dimiliki manusia tentang
dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Sedangkan ilmu
pengetahuan adalah keseluruhan system pengetahuan manusia yang telah dibakukan
secara sistematis. Ini berarti pengetahuan lebih spontan , sedangkan ilmu
pengetahuan lebih sistematis dan reflektif. Dengan demikian pengetahuan
mencakup segala sesuatu yang diketahui manusia tanpa perlu berarti telah
dibakukan secara sistematis.pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan dan
pemahaman manusia tentang segala sesuatu. Juga, mencakup praktik atau kemampuan
teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum dibakukansecara
sistematis da metodis.
Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempersoalkan dan
mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pemgetahuan. Kegiatan
kajian ini dalam filsafat ilmu pengetahuan berupa upaya pencarian kebenaran
dalam bentuk sikap kritis yang ingin meragukan terus kebenaran yang telah
ditemukan.
Filsafat ilmu pengetahuan atau filasafat ilmu secara historis, telah
diperkenalkan oleh bangsa Yunani, diawali oleh filsuf Aristoteles pada abad VI
sebelum masehi. Dan dalam tradisi filsafat Barat telah dikenal pula adanya
pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema-tema tertentu. Tema-tema besar
itu berupa ontologi, epistemology, dan aksiologi. Tema kedua, epistemology yaitu tema yang mengkaji
tentang pengetahuan (episteme adalah pengetahuan).
Dalam pembahasan tentang epistemology (pengetahuan) dibahas berbagai hal
seperti batas pengetahuan, sumber pengetahuan, serta criteria tentang
kebenaran. Batas pengetahuan adalah pengalaman manusia dalam mengkaji sesuatu
yang menjadi minat penelitiannya. Oleh karena itulah setiap ilmu pengetahuan,
misalnya ilmu kedokteran dengan psikologi sangat berbeda, karena masing-masing
ilmu memiliki ruang lingkup tersendiri (objek forma yang berbeda).
2.2. Fokus filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu membahas tentang persoalan ilmu pengetahuan dengan berbagai
problematisnya, terutama yang berkaitan dengan metodologis atau pembenaran
ilmiah. Dengan kata lain, ciri keilmiahan suatu ilmu pengetahuan dengan cara
kerja ilmiah menjadi bahan yang dikaji dalam filsafat ilmu. Sedang epistemology
membahas tentang batas, sumber dan kebenaran pengetahuan, yang semuanya itu
memerlukan kajian yang bersifat rasional. Demikian juga filsafat ilmu mengkaji
ciri dan cara kerja ilmu pengetahuan berlandaskan rasionalitas atau akal budi
manusia. Ini berarti bahwa jembatan rasionalitas menjadi media bagi filsafat
ilmu dengan aspek epistemilogi untuk menemukan kebenaran ilmiah atau validitas
ilmu pengetahuan.
Focus filsafat ilmu pengetahuan adalah masalah metode ilmu pengetahuan.
Metode-metode ilmu pengetahuan adalah metode- metode yang logis karena ilmu
penghetahuan mempraktekkan logika. Namun selain logika temuan-temuan dalam ilmu
pengetahuan dimungkinkan oleh akal budi manusia yang terbuka pada realistis.
Keterbukaan budi manusia pada realitas itu kita sebut imajinasi. Maka logika
dan imajinasi merupakan dua dimensi penting dari seluruh cara kerja ilmu
pengetahuan. Tugas filsafat ilmu pengetahuan adalah membuka pikiran kita untuk
mempelajari dengan serius proses logis dan imajinatif dalam cara kerja ilmu
pengetahuan.
2.3.Manfaat Belajar Filsafat Ilmu Pengetahuan
Terdapat beberapa manfaat dalam belajar filsafat ilmu pengetahuan, baik di
bidang pendidikan itu sendiri maupun di dalam kehidupan.
a.
Manfaat Belajar Filsafat Ilmu
Pengetahuan di Bidang Pendidikan
1.
Membantu mahasiswa untuk semakin kritis
dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa dituntut untuk tetap kritis terhadap berbagai
macam teori dan pengetahuan ilmih yang diperoleh baik di ruang kuliah maupun
dari berbagai sumber yang dapat diperolehnya.
2.
Bagi calon ilmuan dengan memperkenalkan
mereka dengan metode ilmu pemgetahuan yang kiranya sangat berguna bagi mereka
dalam mencari ilmu pemgetahuan, khususnya dalam melakukan penelitaian ilmiah.
3.
Lebih praktis sifatnya, yaitu membantu
kerja mahasiswa tersebut kelak di kemudian hari. Yang dibutuhkan dari seseorang
yang professional dalam pekerjaannya adalah pertama-tama kemampuan untuk
melihat masalah, dimana masalahnya, seberapa besar masalahnya, apa dampaknya,
dan bagaimana mengatasinya.
4.
Ilmu pengetahuan tidak hanya bersifat
puritan-elitis, melainkan juga pragmatis. Jadi, ilmu pengetahuan tidak hanya
berhenti sekedar memuaskan rasa ingin tahu manusia, melainkan juga bermaksud
membantu manusia untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi manusia
dalam hidupnya.
b.
Manfaat Belajar Filsafat dalam
Kehidupan
1.
Dengan berfilsafat, seseorang akan
lebih menjadi manusia, karena terus melakukan perenungan akan menganalisasi
hakikat jasmani dan hakikat rohani manusia dalam kehidupan di dunia agar
bertindak bijaksana.
2.
Dengan berfilsafat seseorang dapat
memaknai makna hakikat hidupmanusia, baik dalam lingkup pribadi maupun social.
3.
Kebiasaan menganalisis segala sesuatu
dalam hidup seperti yang diajarkan dalam metode berfilsafat, akan menjadikan
seseorang cerdas, kritis, sistematis, dan objektif dalam melihat dan memecahkan
beragam problema kehidupan, sehingga mampu meraih kualitas keunggulan.
4.
Dengan berfilsafat manusia selalu
dilatih, dididik untuk berfikir secara universal, multidimensional,
komprehensif, dan mendalam.
5.
Belajar filsafat akan melatih seseorang
untuk mampu meningkatkan kualitas berfikir secara mandiri keberagaman dan
keunggulan orang lain.
6.
Belajar filsafat akan memberikan
dasar-dasar semua bidang kajian pengetahuan, memberikan pandangan yang
sistematis atau pemahaman atas hakikat kesatuan semua pengetahuan dan kehidupan
manusia lebih dipimpin oleh pengetahuan yang baik.
3.1.Kesimpulan
Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempersoalkan dan
mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pemgetahuan. Filsafat ilmu
pengaetahuan tergolong dalam tema filsafat epistemology. Dalam pembahasan
tentang epistemology (pengetahuan) dibahas berbagai hal seperti batas
pengetahuan, sumber pengetahuan, serta criteria tentang kebenaran. Focus
filsafat ilmu pengetahuan adalah masalah metode ilmu pengetahuan. Dengan logika
dan imajinasi sebagai dua dimensi penting dari seluruh cara kerja ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan dibutuhkan demi memecahkan berbagai persoalan,
dan dalam berfilsafat seseorang melakukan analisis kajian yang mendalam
terhadap persoalan tersebut, sehingga dengan berfilsafat seseorang dapat
terlatih kemampuannya dalam melihat masalah, dimana masalahnya, seberapa besar
masalahnya, apa dampaknya dan bagaimana solusinya.
3.2.Saran
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui berbagai masalah atau
persoalan yang harus diselesaikan. Baik permasalahan dalam bidang profesi
maupun permasalahan diri sendiri dalam kehidupan. Menyikapi hal ini tentu kita
dituntut untuk memahami betul pokok permasalahannya sehingga permasalahan
tersebut dapat terpecahkan. Dengan berfilsafat seseorang akan menganalisis atau
mengkaji permasalahan untuk sampai pada kebenaran akhir hingga memahami konsep
persoalan yang ada. Sehingga seseorang tersebut dapat melihat masalah tersebut
secara mendalam, mulai dari sebab hingga solusinya. Maka sangatlah penting
untuk memahami pengertian filsafat dan memperdalamnya terutama dengan melatih
kemampuan berfilsafat. Sehingga kedepannya kita dapat menyikapi setiap
permasalahan dengan lebih bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar