BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Tubuh manusia tersusun atas
beberapa sistem, yaitu sistem tubuh yang lunak dan sistem tubuh yang
keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem intergumen dan sistem rangka.
Musia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem tubuhyang
keras, yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai
jari-jari didalamnya terlatak tulang yang menopang tubuh. Jumlah tulang
waktu bayi dan saat dewasa berbeda. Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan
dibandingkan pda waktu dewasa. Rangka tidak hanya terdapat pada manusia saja,
namun juga terdapat pada hewan.Pada hewan fungsi rangka hampir sama dengan
fungsi rangka pada manusia, namun pada hewan terdapat endoskeleton(rangka
dalam) dan eksoskeleton(rangka luar). Rangka mempunyai arti penting bagi
makhluk hidup khususnya manusia dan hewan. Tidak dapat dibayangkan apabila
manusia dan hewan tidak mempunyai rangka. Rangka merupakan susunan
tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk tubuh.
Rangka didalam tubuh manusia sangat berguna, antara lain:
1.
Melindungi
organ organ tubuh yang penting
2.
Tempat
melekatnya otot dan daging
3.
Menegakkan
tubuh
4.
Memberi
bentuk pada tubuh
5.
Sebagai
alat gerak pada tubuh(alat gerak pasuif)
6.
Mengingat
pentingnya, maka pembelajaran mengenai rangka manusia perlu dilakukan untuk
lebih memahami.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
dpat dirumuskan masalah sebagai berikut.
a.
Apa
yang dimaksud dengan sistem skeletal pada manusia?
b.
Bagaimanakah
struktur jaringan tulang?
c.
Bagaiamankah
klasifikasi kerangka pada tubuh manusia?
1.3
Tujuan
a. Menjelaskan sistem skeletal pada manusia .
b. Menjelaskan struktur
jaringan tulang
c. Menjelaskan klasifikasi
kerangka pada tubuh manusia.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Skletal pada Manusia
Rangka
(skeletal)
Pengertian Sistem
Skeletal Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka
hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya
karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang
tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain
seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Tulang
rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang.. Tulang
adalah jaringan hidup yang akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak
mengandung bahan kristalin anorganik (terutama garam-garam kalsium) yang
membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah
jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.
Terdiri dari rangka aksial dan
apendikular Fungsi utama tulang-tulang rangka adalah :
- Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh
- Untuk memberikan suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat pada tulang tersebut; sebagai suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat padanya.
- Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-elemen lain
- Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum merah tulang tertentu.
2. Struktur tulang
Dilihat dari bentuknya tulang dapat dibagi menjadi :
- Tulang panjang ditemukan di ekstremitas
- Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan
- Tulang pipih pada tengkorak dan iga
- Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra, tulang-tulang wajah, dan rahang.
3. Perkembangan dan pertumbuhan tulang
Perkembangan dan pertumbuhan pada tulang panjang tipikal :
- Tulang didahului oleh model kartilago.
- Kolar periosteal dari tulang baru timbul mengelilingi model korpus. Kartilago dalam korpus ini mengalami kalsifikasi. Sel-sel kartilago mati dan meninggalkan ruang-ruang.
- Sarang lebah dari kartilago yang berdegenerasi dimasuka oleh sel-sel pembentuk tulang (osteoblast),oleh pembuluh darah, dan oleh sel-sel pengikis tulang (osteoklast). Tulang berada dalam lapisan tak teratur dalam bentuk kartilago.
- Proses osifikasi meluas sepanjang korpus dan juga mulai memisah pada epifisis yang menghasilkan tiga pusat osifikasi.
- Pertumbuhan memanjang tulang terjadi pada metafisis, lembaran kartilago yang sehat dan hidup antara pusat osifikasi. Pada metafisis sel-sel kartilago memisah secara vertical. Pada awalnya setiap sel meghasilkan kartilago sehat dan meluas mendorong sel-sel yang lebih tua. Kemudian sel-sel mati. Kemudian semua runag mebesar untuk membentuk lorong-lorong vertical dalm kartilago yang mengalami degenerasi. Ruang-ruang ini diisi oleh sel-sel pembentuk tulang.
- Pertumbuhan memanjang berhenti pada masa dewasa ketika epifisis berfusi dengan korpus.
- Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh mineral dan hormone sebagai
Struktur
tulang dewasa terdiri atas:
- Periosteum: jaringan ikat kuat dan vascular yang melekat erat pada bagian luar tulang. Periosteum penting untuk penebalan tulang dan perbaikan fraktur.
- Substantia compacta: lapisan luar tulang yang keras dan padat
- Substantia spongiosa: bagian dalam tulang, berbentuk trabecula, tersusun dalam pola yang memungkinkan untuk menahan berat dan tekanan
- Cavitas medularis: berisi medulla osseum, merupakan jaringan pembentuk darah Terdapat 2 macam perkembangan tulang atau ossifikasi, yaitu:
- Enchondral: terjadi pada tulang panjang, di mana perkembangan tulang berasal dari kartilago, diubah menjadi tulang
- Intramembranosa: tulang berkembang langsung dari jaringan ikat. Contohnya adalah pada tulang-tulang cranium dan os sesamoidea
Klasifikasi
tulang berdasarkan bentuk:
1. Os
longum: panjang tulang lebih dominan dibanding lebar. Contoh: humerus, radius,
phalanges dll
2. Os breve:
panjang dan lebar tulang seimbang. Contoh: ossa carpi, ossa tarsi
3. Os
planum: tulang berbentuk pipih. Contoh: costae, scapula, sternum
4. Os
irregulare: bentuk tidak beraturan. Contoh: coxae, os sphenoidale
5. Os
pneumaticum: di dalam tulang terdapat rongga udara (sinus). Contoh: os
frontale, os ethmoidale, os maxillare
2. 1.1
Struktur Jaringan Tulang
A.JARINGAN PENGUAT
Jaringan penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
1. Jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:
Jaringan penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
1. Jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:
a.
|
Jaringan
ikat longgar
Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf. Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf. |
b.
|
Jaringan
ikat padat
Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon.Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh. |
2. Jaringan
Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
a.
|
Kartilago hialin
Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang. |
|
Kartilago
hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu
pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan
memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat
bernafas.
|
||
b.
|
Kartilago
fibrosa
Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong. |
|
c.
|
Kartilago
elastik
Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring. |
3. Jaringan Tulang
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.
Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :
a.
|
Tulang
keras, bila matriks tulang rapat dan padat.
Contoh : tulang pipa. |
b.
|
Tulang
spons, bila matriksnya berongga.
Contoh : tulang pendek. |
1.2 Kerangka
Tubuh Manusia dan Fungsinya
A. Fungsi Rangka
Rangka
memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita, yaitu:
1. Penegak
dan pemberi bentuk tubuh.
2.
Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak seperti otak, paru-paru, dan
jantung.
3. Tempat
melekatnya otot-otot dan jaringan.
4. Sebagai
tempat pembentukan sel-sel darah.
5.Sebagai
alat gerak pasif
B.
Bagian-bagian Rangka
Secara garis
besar, rangka manusia terbagi menjadi 3 bagian, antara lain :
1)
Tulang-tulang rangka kepala
Tulang
rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk melindungi organ penting yang ada
di bagian
kepala, antara lain otak. Berikut gambarnya :
2)
Tulang-tulang rangka badan
Tulang
rangka badan terdiri atas:
a) Tulang
leher
Berfungsi
untuk menopang kepala agar dapat berdiri tegak serta dapat menganggukan
kepala, menoleh ke samping, dan dapat diputar. Selain itu juga berfungsi untuk
melindungi tenggorokan karena terdapat saluran untuk bernafas, kerongkongan dan
pita suara.
b)
Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada
dan tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ-organ yang ada di bagian
dada, seperti jantung dan paru-paru. Jantung berperan dalam memompa darah ke
seluruh tubuh. Adapun paru-paru berfungsi untuk bernapas.
c) Tulang
punggung
Tulang
punggung berfungsi untuk melindungi sum-sum tulang belakang yang mengandung
banyak sel-sel saraf dan terhubung langsung ke otak dan seluruh
tubuh. Selain itu, juga berfungsi sebagai penopang anggota tubuh bagian
atas.
d) Tulang
panggul
Tulang
panggul berfungsi sebagai penyambung antara tubuh bagian atas dan tubuh bagian
3). Tulang
rangka anggota gerak
Tulang
rangka anggota gerak terdiri atas lengan (tangan) dan tungkai (kaki). Sebagian
besar pekerjaan dan kegiatan dilakukan oleh lengan dan tungkai. Tulang lengan
terdiri atas tulang pangkal lengan, tulang pengumpil, tulang hasta, tulang
pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan tulang jari-jari tangan. Tulang
tungkai terdiri atas tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering,
tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang-tulang telapak kaki, dan tulang
jari-jari kaki.
C.
Hubungan Antartulang
Antartulang
dalam tubuh kita saling berhubungan.Hubungan antartulang terbentuk apabila
beberapa tulang bertemu pada ujung-ujungnya. Hubungan antartulang ini disebut
juga persendian. Contoh beberapa sendi yang terdapat pada tubuh manusia adalah
Sendi Engsel, Sendi Pelana, Sendi Peluru, Sendi Putar, dan Sendi Geser.
D.
Fungsi Rangka
Rangka
memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita, yaitu:
1.
Penegak dan pemberi bentuk tubuh,
2.
Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak seperti otak, paru-paru, dan
jantung.
3. Tempat
melekatnya otot-otot dan jaringan,
4.
Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah,
5. Sebagai
alat gerak pasif
E.
Pemeliharaan Rangka
Tulang
belakang yang ada pada tubuhmu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Apabila
rangka tidak dipelihara, akan mengakibatkan kelainan pada pertumbuhan dan
perkembangan tulang rangka. Berikut ini adalah contoh kelainan pada tulang.
a.
Lordosis, yaitu tulang belakang bengkok ke belakang.
b.
Kifosis, yaitu tulang belakang bengkok ke depan.
c.
Skoliosis, tulang belakang bengkok ke samping.
- Cara memelihara kesehatan tulang :
–
Biasakanlah duduk tegak di atas kursi dengan punggung menyandar agar
tulang-tulang punggung kita tidak bengkok.
–
Bila harus membawa beban di salah satu bahu misalnya tas, bawalah secara
bergantian antara kiri dan kanan.
–
Lakukanlah olahraga secara teratur untuk menguatkan tulang.
–
Biasakan memakan makanan bergizi yang banyak mengandung vitamin D dan minum
susu.
https://alismae.wordpress.com/materi/bab-i/bab-i/
2.1.3.1
RANGKA TENGKORAK
Tengkorak adalah
tulang kerangka kepala yang tersusun dari 22 tulang dan dapat dibagi menjadi
dua bagian, bagian Kranial yang terdiri
dari 8 tulang dan bagian Fasial(wajah) yang terdiri dari 14 tulang.
1. Bagian Kranial
Membungkus dan
melindungi otak.
a.
Tulang
Frontal membungkus dahi, langit-langit rongga nasal dan langit-langit orbita
(kantong mata).
· Tulang frontal pada tahap kehidupan
embrio terbentuk menjadi dua belahan yang pada masa kanak-kanak awal berfungsi
dengan penuh.
· Tuberositas frontal adalah dua tonjolan
yang berada ukuran dan biasanya lebih besar pada tengkorak muda
· Arkus supersiliar adalah dua lengkungan
yang mencuat dan menyatu secara medial oleh suatu elevasi halus yang disebut
glabela
· Tepi supraorbital yang terletak di bawah
lengkungan supersiliar dan membentuk tepi orbita bagian atas. Foramen
supraorbital (atau takik pada beberapa tengkorak) merupakan jalan masuk arteri
dan saraf.
b.
Tulang parietal membentuk sisi dan
langit-langit kranium.
· Sutura sagital, yang menyatukan tulang
parietal kiri dan kanan, adalah sendi mati yang disatukan fibrokartilago.
· Sutura koronal menyambung tulang
parietal ke tulang frontal.
· Sutura lambdoidal menyambung tulang
parietal ke tulang oksipital.
c.
Tulang
oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang kranium.
· Foramen magnum adalah pintu oval besar
yang dikelilingi tulang oksipital. Foramen ini menghubungkan rongga kranial
dengan rongga spinal.
· Protuberans oksipital eksternal adalah
suatu proyeksi yang mencuat di atas foramen magnum.
· Kondilus oksipital adalah dua prosesus
oval pada tulang oksipital yang berartikulasi dengan vertebra serviks pertama,
atlas.
d.
Tulang
temporal membentuk dasar dan bagian sisi dari kranium.
Setiap tulang
temporal ireguler terdiri dari empat bagian;
1)
Bagian
skuamosa, bagian terbesar, merupakan lempeng pipih dan tipis yang membentuk
pelipis. Prosesus zigomatikus menonjol dari bagian skuamosa pada setiap tulang
temporal. Tonjolan tersebut bertemu dengan bagian temporal dari setiap tulang
zigomatikus untuk membentuk arkus zigomatikus.
2)
Bagian petrous terletak di dalam dasar
tengkorak dan tidak dapat dilihat dari samping. Bagian ini berisi struktur
telinga tengah dan telinga dalam
3)
Bagian
mastoid terletak di belakang dan di bawah liang telinga. Prosesus mastoid
adalah tonjolan membulat yang mudah teraba di belakang telinga.
ð Pada orang dewasa prosesus mastoideus mengandung ruang-ruang
udara, yang disebut sel-sel udara mastoid (sinus), dan dipisahkan dari otak
oleh sekat tulang yang tipis.
ð Inflamasi pada sel udara mastoid
(mastoiditis) dapat terjadi akibat infeksi telinga tengah yang tidak diobati.
4)
Bagian
timpani terletak di sisi inferior bagian squamosa dan sisi anterior dari bagian
mastoid. Timpani berisi saluran telinga (meatus auditori eksternal) dan
memiliki prosesus stiloid yang ramping untuk melekat pada ligamen stiloid.
e.
Tulang
etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam
pembentukan orbita mata. Tulang ini terdiri dari empat bagian.
1)
Lempeng
plate kribriform membentuk sebagian langit-langit rongga nasal dan terperforasikan
untuk jalur saraf olfaktori. Bagian krista galli (disebut demikian karena
kemiripannya dengan jengger ayam jantan) adalah prosesus halus triangular yang
menonjol ke dalam rongga kranial di atas lempeng kribriformis dan berfungsi
sebagai tempat perlekatan pelapis otak.
2)
Lempeng
perpendikular menonjol ke arah bawah di sudut kanan lempeng kribriform dan
membentuk bagian septum nasal yang memisahkan dua rongga nasal
3)
Massa
lateral mengandung sel-sel udara atau sinus etmoid tempat mensekresi mukus
4)
Konka
nasal superior dan tengah, atau turbinatum, menonjol secara medial dan
berfungsi untuk memperluas area permukaan rongga nasal. (konka nasal inferior
merupakan tulang tersendiri).
f.
Tulang
sfenoid berbentuk seperti kelelawar dengan sayap terbentang. Tulang ini
membentuk dasar anterior kranium dan berartikulasi ke arah lateral dengan
tulang temporal dan ke arah anterior dengan tulang etmoid dan tulang frontal.
· Badan sfenoid memiliki suatu lekukan,
sela tursika atau “Pelana Turki”, yang menjadi tempat kelenjar hipofisis.
· Sayap besar dan sayap kecil menonjol ke
arah lateral dari badan tulang
· Prosesus pterigoid menonjol ke arah
inferior dari badan tulang dan membentuk dinding rongga nasal
g.
Osikel
auditori tersusun dari maleus, inkus, dan stapes (tapal kuda). Fungsinya dalam
proses pendengaran.
h.
Tulang
wormian adalah tulang kecil, yang jumlahnya bervariasi, dan terletak dalam
sutura.
2. Kerangka wajah
Tulang-tulang wajah tidak bersentuhan dengan otak. Tulang
tersebut disatukan sutura yang tidak dapat bergerak. Kecuali pada mandibula
atau rahang bawah.
a.
Tulang
–tulang nasal membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum nasal.
b.
Tulang-tulang
palatum membentuk bagian posterior langit-langit mulut (langit-langit keras),
bagian tulang orbital, dan bagian rongga nasal
c.
Tulang-tulang
zigomatik (malar) membentuk tonjolan pada tulang pipi. Setiap prosesus temporal
berartikulasi dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal.
d.
Tulang-tulang
maksilar membentuk rahang atas.
·
Prosesus
alveolar mengandung soket gigi bagian atas
·
Prosesus
zigomatikus memanjang ke luar untuk bersatu dengan tepi infraorbital pada
orbita. Foramen infraorbital memperforasi maksila di setiap sisi untuk
mentransmisi saraf dan pembuluh darah ke wajah.
·
Prosesus
palatinus membentuk bagian anterior pada langit-langit keras.
·
Sinus
maksilar, yang kosong sampai ke rongga nasal, merupakan bagian dari empat sinus
paranasal.
e.
Tulang
lakrimal berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang etmoid dan
maksila pada orbita. Tulang lakrimal berisi suatu celah untuk lintasan duktus
lakrimal, yang mengalirkan airmata ke rongga nasal.
f.
Tulang
vomer membentuk bagian tengah dari langit-langit keras antara palatum dan
maksila, serta turut membentuk septum nasal.
g.
Konka
nasal inferior (turbinatum).
h.
Mandibula
adalah tulang rahang bagian bawah
1)
Bagian
alveolar berisi soket gigi bawah
2)
Ramus
mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus.
·
Prosesus
kondiloid berfungsi untuk artikulasi dengan tulang temporal pada fosa
mandibular
·
Prosesus koronoid berfungsi sebagai
tempat perlekatan otot temporal.
3.
Tulang hioid adalah tulang berbentuk tapal kuda yang
unik karena tidak berartikulasi dengan tulang lain. Tulang hioid ini ditopang
oleh ligamen dan otot dari prosesus stiloideus temporal.
4.
Sinus paranasal (frontal, etmoidal, sfenoidal, dan
maksilar) terdiri dari ruang-ruang udara dalam tulang tengkorak yang
berhubungan dengan rongga nasal. Sinus tersebut berfungsi sebagai berikut :
· Untuk memperingan tulang-tulang kepala
· Untuk memberikan resonansi pada suara
dan membantu dalam proses berbicara
· Untuk memproduksi mukus yang mengalir ke
rongga nasal dan membantu menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk.
2. 1.3.2 TULANG DADA
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian
tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari
rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulangdada memberikan perlindungan pada
jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.
Tulang
dada tersusun dari 3 tulang :
·
tulang
hulu (manubrium) terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya
tulang rusuk yang pertama dan kedua
·
Tulang
badan (gladiolus) terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke
tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
·
Tulang
taju pedang (xiphoid process) terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang
ini terbentuk dari tulang rawan
TULANG RUSUK
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu :
·
Tulang
rusuk sejati
berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian
belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya
berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.
·
Tulang
rusuk palsu berjumlah 3
pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk
sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang
sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang
melekatkannya pada satu titik di tulang dada.
·
Rusuk
melayang
berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
2.1.3.3 Tulang Belakang
Pengertian Tulang Belakang
Mengapa
manusia bisa berdiri tegak? Hal ini disebabkan antara lain karena memiliki
tulang belakang. Tulang belakang ini bersifat kuat tetapi lentur. Mengapa
demikian? Ini disebabkan karena tulang belakang bertugas menopang hampir dua
pertiga dari berat badan. Di sisi lain tulang belakang harus melakukan banyak
pergerakan tubuh, antara lain memutar kepala dan sebagainya. Tulang belakang
ini juga berfungsi untuk melindungi saraf-saraf tulang belakang. Ruas tulang
belakang manusia berjumlah 33 buah. Tulang-tulang tersebut membentuk suatu
kesatuan memanjang yang membentuk sumbu tubuh dan menopang tengkorak.
Tulang belakang merujuk kepada susunan ruas
tulang di bagian belakang yang bertindak memberi sokongan kepada tubuh
untuk berada dalam keadaan tegak. Ia merupakan susunan ketulan tulang yang
membentuk tulang belakang yang terdapat pada semua vertebrat. Tulang belakang terbentuk dari
serangkaian tulang yang disebut segmen (vertebrae), diantara
segmen-segmen tersebut terdapat sendi dan bantalan yang terdiri dari lapisan
berstruktur (disc).
Tulang belakang terletak memanjang
dari bagian bawah tengkorak kepala kita sampai bagian pelvis (tulang
panggul). Pada dasarnya segmen-segmen tersebut terdiri dari ; cervical 7
buah, thoracic 12 buah, lumbar 5
buah dan sisanya adalahsacrum 5 buah dan coccyx 4
buah. Khusus pada sacrum dan coccyx, sewaktu bayi
segmen tulang ini terpisah, namun kemudian menyatu sehingga sacrum dancoccyx masing-masing
dihitung singular. Jadi, bayi mempunyai lebih banyak jumlah segmen pada tulang
belakangnya yakni 33 buah sedangkan manusia dewasa memiliki 26 segmen.
Sesuai keterangan diatas,
segmen-segmen tersebut selalu diselingi dengan lapisan berstruktur. Apakah
lapisan berstruktur itu? Lapisan berstruktur ialah bantalan yang kaya
akan fiber dan memiliki inti yang kenyal seperti
agar-agar ataupun jelly. Dalam gambar rangka tulang belakang biasanya lapisan
ini tidak terlalu jelas, untuk itu perhatikan secara detail pada tiap ruas
segmen tulang belakang. Secara medis, lapisan ini sering disebut sebagai ’invertebral
disc’ atau ’disc’saja. Fungsinya tidak lain
untuk menghindari benturan antara tulang dan meringankan daya yang berlebihan
dari aktifitas seperti berjalan atau melompat dan bahkan berlari.
Tulang Belakang biasa terdiri dari
pada 2 bagian penting, yaitu : segmen anterior (hadapan), yaitu
badan vertebra; dan bagian posterior – gerbang vertebra yang
melengkungi vertebra foramen. Gerbang vertebra dibentuk oleh
sepasang vertebra Pedikle dan sepasanglaminae bagi
gerbang vetebra, dan menyokong 7 proses, 4 artikular, 2 transverse, dan 1
spinous, yang akhir juga dikenali sebagai spine saraf.
Apabila vertebra berpaut sesama
sendiri, ia membentuk tiang yang kukuh bagi menyokong kepala dan badan, dan
foramina vetebra membentuk terusan bagi melindungi medulla spinalis (saraf tunjang). Diantara setiap pasang
vetebra terdapat dua bukaan, intervertebral
foramina, satu pada setiap muka, bagi laluan saraf tunujang dan
pembuluh.
Susunan Tulang Ruas
Belakang
1) Tulang
Leher (Vertebra servikalis)
Ruas pertama tulang leher disebut
atlas, sedangkan ruas kedua disebut tulang pemutar. Tulang leher terdiri atas 7
buah tulang yang bertugas menopang kepala, leher, dan menggerakkan kepala untuk
menunduk, serta menengadah ke samping kiri dan kanan.
2) Tulang
Punggung (Vertebra Torakalis)
Tulang punggung memiliki 12 buah
tulang yang bersifat agak kaku sebab tulang-tulang di bagian ini hampir
semuanya dipersatukan oleh tulang rusuk.
3) Tulang
Pinggang (Vertebra Lumbalis)
Ada 5 buah tulang yang menyusun
tulang pinggang pada daerah ini, biasanya sering terjadi gangguan, misalnya
nyeri atau pegel linu.
4) Tulang
Sakral (Sakrum)
Penyusun tulang ini adalah tulang
kelangkang yang berjumlah 5 buah Tulang-tulang ini membentuk sebagian tulang
pinggul. Struktur tulang sacral
5) Tulang Ekor (Coccyx /
Koksik)
Penyusunan
tulang ini adalah tulang ekor yang berjumlah 4 buah. Tulang ini membantu
membentuk sebagian tulang pinggul.
Penyakit-penyakit yang terdapat di tulang belakang :
Manusia memiliki tulang dan sendi
(sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk menunjang kehidupan manusia.
Tanpa kondisi fit tulang dan sendi, manusia akan kesulitan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa bentuk kelainan tulang
belakang
I. Skoliosis
DEFINISI
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal(leher), torakal (dada) maupun lumbal(pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal(leher), torakal (dada) maupun lumbal(pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
PENYEBAB
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1. Kongenital (bawaan),
biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang
atau tulang rusuk yang menyatu
2. Neuromuskuler,
pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat
penyakit berikut:
- Cerebral palsy
- Distrofi otot
- Polio
- Osteoporosis juvenile
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.
II. KIFOSIS
DEFINISI
Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis).
Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif. Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.
PENYEBAB
Penyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui. Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (lengkungan punggung yang abnormal). Juga dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf) untuk mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi). Rontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang belakang.
Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis).
Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif. Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.
PENYEBAB
Penyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui. Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (lengkungan punggung yang abnormal). Juga dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf) untuk mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi). Rontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang belakang.
III. Lordosis
DEFINISI
Tulang belakang yang normal jika
dilihat dari belakang akan tampak lurus. Lain halnya pada tulang belakang
penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah .
Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala
lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi
sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti distrofi muskuler,
gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler.
Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar
ke tungkai, dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat
terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini, dibutuhkan
pemeriksaan lanjut oleh dokter. Selain itu, gejala lordosis juga seringkali
menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya, atau dapat
diakibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang.
TULANG BELAKANG DAN SARAF
Pengaruh Saraf Tulang Belakang dan Gejalanya pada Organ Tubuh
Pengaruh Saraf Tulang Belakang dan Gejalanya pada Organ Tubuh
Tulang Belakang Manusia
|
Bagian dalam Tubuh Manusia
|
Gejala dan Pengaruh
|
|
1C
|
Aliran
Darah ke Otak, Kulit kepala, Tulang Muka, Otak, Saraf Simpatetis Kronis,
Empyema, Hidung
|
Insomnia,
Darah Tinggi, Amnesia, Pusing-pusing, Lemah Saraf, Kelelahan, Migrain.
|
|
2C
|
Mata,
Saraf Mata, Telinga, Saraf Pendengaran, Leher, Arteri, Vena, Dahi
|
Mata
Juling, Sakit Telinga, Tuli, Sinusitis
|
||
3C
|
Pipi,
Pangkal Telinga, Gigi, Tulang Muka
|
Nyeri
Saraf, Radang Saraf, Jerawat, Eksim
|
||
4C
|
Hidung,
Bibir, Mulut
|
Flu, Sakit
Telinga, Radang Tenggorokan, Amandel
|
||
5C
|
Pita Suara
|
Pita Suara
Bronkhitis
|
||
6C
|
Otot
Leher, Pundak, Amandel
|
Nyeri
Leher dan Pundak, Nyeri Lengan atas, Amandel, Sesak Nafas, Batuk Kronis
|
||
7C
|
Kelenjar
Gondok, Siku Tangan, Tulang Pundak
|
Demam
|
||
1T
|
Kerongkongan,
Siku Pergelangan Tangan,
Jari,Tenggorokan |
Asma,
Batuk, Sesak Nafas, Tangan Kesemutan
|
||
2T
|
Jantung
dan Arteri Jantung
|
|||
3T
|
Paru-paru,
Trakea, Kantong Paru-paru
|
Sakit
Mata, Radang Paru-paru, Radang Trakea, Demam
|
||
4T
|
Empedu
|
Sakit
kuning, Herpes
|
||
5T
|
Lever
Peredaran Darah
|
Demam,
Masalah Tekanan Darah, Gangguan Peredaran Darah, Radang Sendi
|
||
6T
|
Lambung
|
Gangguan
Pencernaan
|
||
7T
|
Pankreas,
Usus Dua Belas Jari
|
Radang
Lambung
|
||
8T
|
Limpa
|
Daya
Penyembuhan Alami Berkurang
|
||
9T
|
Kelenjar
Adrenalin, Ginjal
|
Alergi,
Penyakit Kulit
|
||
10T
|
Ginjal
|
Gangguan
Ginjal, Lelah Kronis, Pengerasan Arteri, Radang Ginjal
|
||
11T
|
Ginjal dan
Ureter
|
Jerawat,
Eksim, Sakit Kulit
|
||
12T
|
Usus
Kecil, Sistem Peredaran Limpa
|
Rematik,
Perut Kembung, Mandul
|
||
1L
|
Usus Besar
|
Sembelit,
Radan Usus Besar, Diare
|
||
2L
|
Usus
Buntu, Perut, Daerah Paha
|
Keram
Otot, Sesak Nafas
|
||
3L
|
Organ
Reproduksi, Rahim, Kantong Kencing, Lutut Kaki
|
Sakit
Kandung Kemih, Nyeri Haid, Keringat Dingin Waktu Tidur, Depresi, Keguguran,
Encok Sendi
|
||
4L
|
Kelenjar
Prostat, Encok Pinggul, Daerah Lutut
|
Encok
Pinggul, Sakit Pinggang, Kencing Tidak Lancar, Nyeri Punggung
|
||
5L
|
Bagian
Luar Kaki, Nyeri Daerah Kaki Bawah atau Engkel
|
Gangguan
Peredaran Darah di Kaki (Dingin), Bengkak Pergelangan Kaki, Nyeri Daerah Kaki
|
||
|
Tulang
Pinggul
|
Reproduksi
Rahim, Tulang Pinggu, Pantat
|
Penyakit Kelenjar, Prostat, Tulang Membengkak, Penyakit Rahim, Wasir, Radang Anus, Nyeri Tulang Ekor Waktu Duduk |
|
Tulang
Ekor
|
Anus,
Tulang Ekor
|
www.ristek.go.id/../nuga_5.htm
l
2.1.3.4 ANATOMI PANGGUL
ANATOMI
PANGGUL
Panggul ( pelvis ).
Panggul terdiri atas :
A. Bagian
keras yang dibentuk oleh tulang.
B. Bagian
yang lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligament
Panggul
bagian keras atau tulang-tulang panggul,merupakan suatu corong.
Bagian atas yang lebar disebut
: panggul besar ( pelvis major ) yang mendukung isi perut.
Panggul besar tak mempunyai
arti penting dalam ilmu kebidanan,tetapi kadang-kadang ukuran dan bentuknya
dapat member gambaran mengenai ukuran panggul kecil.
Bagian
bawah atau panggul kecil ( pelvis minor ) menjadi wadah alat kandungan dan
menentukan bentuk jalan lahir. Kalau dalam ilmu kebidanan kita bicara tentang
panggul,maka yang dimaksud ialah panggul kecil.
I. Tulang
panggul.
Tulang panggul itu sebetulnya
terdiri atas 4 buah tulang :
2 tulang pangkal
paha ( ossa coxae ).
1 tulang
kelangkang ( os sacrum ).
1 tulang tungging
( os coccygis ).
A. Tulang
pangkal paha ( ossa coxae ) itu sebetulnya terdiri atas 3 buah tulang yang
berhubungan satu sama lain pada acetabulum ialah cawan untuk
kepala tulang paha ( caput femoris ).
Ketiga tulang itu ialah :
1) Tulang
usus ( os ilium )
2) Tulang
duduk ( os ischium )
3) Tulang
kemaluan ( os pubis )
Tulang usus ( os
ilium )
Merupakan tulang terbesar dari
panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.
Batas atasnya merupakan
pinggir tulang yang tebal yang disebut crista iliaca.
Ujung depan maupun belakang
dari crista iliaca menonjol dan disebut : Spina iliaca anterior
superior dan spina iliaca posterior superior.Sedikit di bawah spina
iliaca anterior superior terdapat tonjolan tulang lagi ialah : spina
iliaca anterior inferior,sedangkan sebelah bawah spina iliaca posterior
superior terdapat spina iliaca posterior inferior.
Di bawah spina iliaca
posterior inferior,terdapat tekik yang disebut : incisura ischiadica
major
Pada os ilium terdapat lajur
ialah linea innominata ( linea terminalis ) yang menjadi batas antara panggul
besar dan panggul kecil.
Tulang duduk ( os
Ischium ).
Terdapat sebelah bawah dari
tulang usus. Pinggir belakang berduri ialah : spina ischiadica.
Dibawah spina ischiadica
terdapat incisura ischiadica minor. Pinggir bawah tulang duduk sangat
tebal,bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan disebut
: tuber ischiadicum.
Tulang kemaluan (
os pubis ).
Terdapat sebelah bawah dan
depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk,tulang ini membatasi sebuah lubang
dalam tulang panggul yang dinamakan : foramen obturatium.
Tulang kemaluan yang
berhubungan dengan tulang usus disebut : ramus superior ossis pubis
Sedangkan yang berhubungan
dengan tulang duduk disebut : ramus inferior ossis pubis
Ramus inferior kiri dan kanan
membentuk arcus pubis
Perhubungan
tulang pangkal paha :
Tulang pangkal paha
berhubungan dengan tulang kelangkang dengan perantaraan persendian articulation
sacroiliaca dan berhubungan pula dengan jaringan pengikat yang dari tulang
kelangkang pergi ke tulang usus maupun tulang duduk.
a. Dari permukaan belakang tulang
kelangkang ke tulang usus disebut :lig.sacro iliaca posterior dan
dari permukaan depan tulang kelangkang ke tulang usus disebut : lig.sacro
iliaca anterior,lig ilio lumbalis,lig.sacro iliaca interossea.
b. Dari tulang kelangkang ke spina
ischiadica ialah : lig.sacro spinosum
c. Dari tulang kelangkang ke tuber
ischiadica ialah : lig.sacro teberuosum
Tulang pangkal paha kiri dan
kanan dihubungkan oleh : symfisis pubis.
B. Tulang
kelangkang ( os sacrum ).
Tulang kelangkang berbentuk segitiga : melebar di atas dan meruncing ke
bawah.
Tulang kelangkang terletak
sebelah belakang antara kedua pangkal paha.
Tulang ini terdiri dari lima
ruas tulang yang senyawa. Permukaan depannya cekung dari atas ke bawah maupun
sari samping ke samping.
Kiri dan kanan dari garis
tengah Nampak lima buah lobang yang disebut : foramina sacralia
anterior.
Lobang ini dilalui urat-urat
saraf yang akan membentuk plexus sacralis dan pembuluh darah kecil.
Plexus sacralis ini melayani
tungkai,oleh karena itu kadang-kadang penderita merasa nyeri atau kejang di
kaki,kalau plexus sacralis ini tertekan waktu kepala turun ke dalam rongga
panggul. Permukaan belakang tulang kelangkang gembung dan kasar.
Di garis tengahnya terdapat
deretan cuat-cuat duri ialah : crista sacralis.
Ke atas tulang kelangkang
berhubungan dengan ruas ke-5 tulang pinggang.
Bagian atas dari sacrum yang
mengadakan perhubungan ini menonjol ke depan dan disebut :promontorium.
Ke samping tulang kelangkang
berhubungan dengan kedua tulang pangkal paha dengan perantaraan articulation
sacro iliaca dan ke bawah dengan tulang tungging.
C. Tulang
tungging ( os coccygis ).
Berbentuk segita dan terdiri
atas 3-5 ruas yang bersatu.
Pada persalinan ujung tulang
tungging dapat ditolak sedikit ke belakang,hingga ukuran pintu bawah panggul
bertambah besar.
Panggul
kecil :
Untuk lebih mengerti bentuk
dari panggul kecil dan untuk menentukan tempat bagian depan anak dalam
panggul,maka telah ditentukan 4 bidang :
Pintu atas
panggul.
Bidang luas
panggul
Bidang sempit
panggul
Pintu bawah
panggul
1. Pintu
atas panggul.
Pintu atas panggul adalah
batas atas dari panggul kecil. Bentuknya ialah bulat oval. Batas-batasnya ialah
: promontorium,sayap sacrum,linea innominata,ramus superior ossis pubis dan
pinggir atas symfisis.
Biasanya 3 ukuran ditentukan
dari p.a.p :
Ukuran
muka belakang ( diameter antero posterior,conjugate vera ).
Ukuran
melintang ( diameter transversa )
Kedua
ukuran serong ( diameter oblique )
1) Ukuran
muka belakang ialah :
Dari promontorium ke pinggir
atas symfisis,terkenal dengan nama conjugate vera,ukurannya 11 cm. Ukuran ini
adalah yang terpenting dari panggul. Sebetulnya conjugate vera bukan ukuran
yang terpendek antara promontorium dan symfisis. Ukuran yang terpendek ialah :
conjugate obstetrica dari promontorium ke symfisis beberapa mm di bawah pinggir
atas symfisis.
Pada wanita hidup conjugate
vera tak dapat diukur dengan langsung,tapi dapat diperhitungkan dari conjugate
diagonalis ( dari promontoirium ke pinggir bawah symfisis ).
Conjugata digonalis ini dapat
diukur dengan jari yang melakukan periksa dalam. Kalau panggul sempit,conjugate
vera dapat diperhitungkan dengan mengurangi conjugate diagonalis dengan 1½ - 2
( CV = CD - 1½).
Pada panggul normal jari tak
cukup panjang untuk mencari promontorium.
2) Ukuran
melintang :
Adalah ukuran terbesar antara
linea innominata di ambil tegak lurus pada conjugate vera ( Ind.12,5 cm,Eripa
13,5 cm ).
3) Ukuran
serong :
Dari articulation sacro iliaca
ke tuberculum pubicum dari belahan panggul yang bertentangan ( 13 cm ).
2. Bidang
luas panggul :
Adalah bidang dengan
ukuran-ukuran yang terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan
symfisis,pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan III.
Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Karena tidak ada
ukuran yang kecil,bidang ini tak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.
3. Bidang
sempit panggul.
Bidang dengan ukuan-ukuran
yang terkecil. Bidang ini terdapat setinggi pinggir bawah symfisis,kedua spinae
ischiadicae dan memotong sacrum ± 1-2 cm di atas ujung sacrum.
Ukuran muka belakang 11,5 cm
ukuran melintang 10 cm dan diameter sagitalis posterior ialah dari sacrum ke
pertengahan antara spinae ischiadiacae 5 cm.
Bidang ini paling sulit
penilaiannya dalam ilmu kebidanan karena ukuran-ukurannya paling kecil,lagi
pula sulit mengukurnya.
Kesempatan pintu bawah panggul
biasanya disertai kesempitan bidan sempit panggul.
4. Pintu
bawah panggul :
Pintu bawah panggul bukan satu
bidang tetapi terdiri dari 2 segitiga degan dasar yang sama ialah garis yang
menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan.
Puncak dari segitiga yang
belakang adalah ujung os sacrum,sisinya adalah ligamentum sacro tuberosum kiri
dan kanan.
Segitiga depan dibatasi oleh
arcus pubis.
Pada pintu bawah panggul biasanya
ditentukan 3 ukuran :
Ukuran muka
belakang :
Dari pinggir bawah simfisis ke
ujung sacrum ( 11,5 cm ).
Ukuran melintang
ialah :
Ukuran antara tuber
ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam ( 10,5 cm ).
Diameter
sagitalis posterior :
Dari ujung sacrum ke
pertengahan ukuran melintang ( 7,5 cm ).
Inclination
pelvis.
Yang dimaksud dengan
inclination pelvis ( miring panggul ) ialah :
Sudut antara pintu atas
panggul dengan bidang sejajar tanah,pada wanita yang terfiri dari sudut ini
55°.
Sumbu
panggul.
Jika kita hubungkan
pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam panggul,maka kita akan mendapatkan
sebuah garis yang lurus sebelah atas sampai pada suatu titik sedikit di atas
spina ischiadica dan kemudian melengkung ke depan di daerah pintu bawah
panggul.
Sebuah sumbu jalan lahir
sedikit berbeda dari sumbu anatomis. Bagian atas dari jalan lahir merupakan
silinder yang lurus tapi ujung bawahnya melengkung ke depan,ditentukan oleh
perubahan dasar panggul karena desakan bagian depan anak.
Bidang
hodge.
Untuk menentukan berapa
jauhnya bagian depan anak itu turun ke dalam rongga panggul,maka hodge telah
menentukan beberapa bidang khayalan dalam panggul :
Hodge
I : ialah sama
dengan pintu atas panggul.
Hodge
II : sejajar dengan hodge
I melalui pinggir bawah simfisis.
Hodge
III : sejajar dengan hodge I
melalui spina ischiadicae
Hodge
IV : sejajar dengan hodge I
melalui ujung os coccygis.
Jadi misalnya dikatakan bahwa
kepala ssudah turun sampai H III. Kalau kepala sudah sampai H IV kepala sudah
sampai di dasar panggul.
II. Bagian
lunak dari panggul.
Bagian lunak daari panggul
terdiri dari otot-otot dan ligament yang meliputi dinding panggul sebelah dalam
dan yang menutupi panggul sebelah bawah yang menutupi panggul dari bawah
membentuk dasar panggul dan disebut : diafragma pelvis.
Diafragma pelvis dari dalam
keluar terdiri atas :
Pars muscularis
yaitu m.levator ani
Pars membranacea
yaitu diafragma urogenitale.
Musculus levator
ani :
Yang agak ke belakang letaknya
dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rectum. M.levator ani kiri kanan
sebetulnya terdiri 3 bagian.
Dari depan ke belakang dapat
dikenal :
a) Musc.pubo
coccygeus dari os pubis ke septum anococcygeum.
b) Musc.ilio
coccygeus dari arcus tendineus m.levator ani ke os coccygis dan septum
ancoccygeum.
c) Musc.(
ischio ) coccyfeus dari spina ischiadica ke pinggir sacrum dan os coccygis.
Antara m.pubo
coccygeus kiri kananterdapat celah berbentuk segitiga yang disebut : hiatus
urogenitalis.yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma
urogenitale ; sekat ini menutupi pintu bawah panggul di sebelah depan dan pada
wanita sekat ini ditembus oleh urethra dan vagina. Diafragma ini menahan
genitalia interna pada tempatnya. Kalau otot-otot rusak atau lemah misalnya
karena persalinan yang sering dan berturut-turut mungkin genitalia interna
turun ( prolaps ).
Daerah
perineum :
Merupakan bagian permukaan
dari pintu bawah panggul.
Daerah ini terdiri dari 2
bagian :
Region
analis di sebelah belakang.
Disini terdapat m.sphincter ani
externus yang mengelilingi anus.
Region
urogenitalis.
Disini terdapat :
o M.bulbo
cavernosus yang mengelilingi vulva
o M.ischio
caverosus
o M.transversus
perinea superficialis.
III. Ukuran
– ukuran panggul.
Apakah persalinan
dapat berlangsung dengan baik atau tidak antara lain tergantung pada luasnya
jalan lahir yang terutama ditentukan oleh bentuk dan ukuran-ukuran panggul.
Maka untuk
meramalkan apakah persalinan dapat berlangsung biasa,pengukuran panggul
deperlukan,
Ukuran-ukuran
panggul dapat diperoleh secara : kllinis atau rontgenologis.
Karena bidang luas panggul
biasanya tidak menimbulkan rintangan karena ukuran-ukurannya besar,maka
biasanya hanya diukur :
Pintu atas
panggul
Pintu tengah panggul
Pintu bawah
panggul
Ektremitasatas
2.3.5 TULANG
EKSTREMITAS ATAS
Kerangka
Anggota Gerak Atas
Kerangka
anggota gerak atas dikaitkan dengan kerangka badan dengan perantaraan gelang
bahu yang terdiri dari skapula dan klavikula. Tulang-tulang yang membentuk
kerangka lengan antara lain : gelang bahu (skapula dan klavikula), humerus,
ulna dan radius, karpalia, metakarpalia dan falangus
Gelang Bahu
Gelang bahu yaitu persendian yang
menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini mempunyai mangkok sendi yang
tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka. Bagian ini di bentuk
oleh dua buah tulang yaitu skapula dan klavikula
Bagian-bagianTulangEkstremitas
Bagian-BagianIni Akan DijelaskanBagian-Bagian Dari EkstremitasAtas.
BagianEkstremitasAtasterdiridari :
1.
Tulang Skapula
2. TulangKlavikula
3. TulangHumerus
4. Tulang Ulna
5. Tulang Radius
6. TulangKarpal
a.
Metacarpal
b. Falang
TulangSkapula
Skapula
(tulang belikat) terdapat di bagian punggung sebelah luar atas, mempunyai
tulang iga I sampai VIII, bentuknya hampir segitiga. Di
sebelah atasnya mempunyai bagian yang di sebut spina skapula. Sebelah atas
bawah spina skapula terdapat dataran melekuk yang di sebut fosa supraskapula
dan fosa infraskapula. Ujung dari spina skapula di bagian bahu membentuk taju
yang di sebut akromion dan berhubungan dengan klavikula dengan perantara
persendian. Di sebelah bawah medial dari akromion terdapat sebuah taju
menyerupai paruh burung gagak yang disebut dengan prosesus korakoid. Di sebelah
bawahnya terdapat lekukan tempat kepala sendi yang di sebut kavum glenoid
2.
Tulang Klavikula
Klavikula adalah tulang yang melengkung membentuk
bagian anterior dari gelang bahu.Untuk keperlua pemeriksaan dibagian atas
batang dan dua ujung. Ujung medial disebut extremitas sternaldan membuat
sendi dengan sternum. Ujung lateral disebut extremitas akrominal, yang
bersendi pada proseus akrominal dari scapula.
Fungsi kavikula yaitu member kaitan kepada beberapa otot
dari leher dan bahu dan dengan demikian bekerja sebagai penompang lengan.
Humerus
Humerus
(tulang pangkal lengan) mempunyai tulang panjang seperti tongkat. Bagian yang
mempunyai hubungan dengan bahu bentuknya bundar membentuk kepala sendi yang di
sebut kaput humeri. Pada kaput humeri ini terdapat tonjolan yang di sebut
tuberkel mayor dan minor. Di sebelah bawah kaput humeri terdapat lekukan yang
di sebut kolumna humeri. Pada bagian bawah terdapat taju (kapitulum, epikondius
lateralis dan epikondilus medialis). Di samping itu juga mempunyai lekukan yang
disebut fosa koronoid (bagian depan) dan fosa olekrani (bagian belakang).
4.
Ulna
Ulna adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah
batang dan dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial dari lengan bawah
dan lebih panjang dari radius. Kepala ulna berada disebelah ujung bawah.
Di daerah proksimal, ulna
berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan
melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini
berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna
juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk
sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal,
ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang
disebut sebagai prosesus styloid.
5.
Radius
Radius adalah tulang disisi lateral lengan bawah.
Merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek
daripada ulna.
Di daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga
memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal,
terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal
antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.
6.
Karpal
BagiandariTulangKarpalyaitu :
a. Metakarpal
b. Falang
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang
pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung
proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat
sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum,
piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.
a.
Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang
yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi
dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh
tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu
jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal
memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak
tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang
metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.
b. Falang
Falang juga tulang
panjang,mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya mengecil diarah ujung distal.
Terdapat empat belas falang, tiga pada setiap jari dan dua pada ibu jari. Sendi engsel
yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih
fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.
OTOTEKSTREMITAS
ATAS
1.
M. Triceps
Adalah otot yang terletak di
sepanjang lengan atas.
Berfungsi :meluruskanlenganatas di sikudanmeluruskanlengan.
2.
M. Biceps
Adalahototlenganatas.
Berfungsi :untukmenekuklengan
3.
M. Brachialis
Adalah otot kecil yang terletak disebelah
luar biceps. :
Berfungsi :SendiSiku (Fleksi)
4.
M. Brakiorodialis
Adalah otot lengan bawah
Berfungsi :bertindak untuk melenturkan lengan bawah pada siku.
5.
M. Anconeus
Adalah otot kecil pada aspek
posterior dari sendi siku.
Berfungsi : meluruskan siku dengan lemah dan memutar ulna untuk menghadapkan telapak tangan ke bawah.
Berfungsi : meluruskan siku dengan lemah dan memutar ulna untuk menghadapkan telapak tangan ke bawah.
6.
M. Deltoideus
Adalah otot yang membentuk struktur
bulat pada bahu manusia, biasanya digunakan untuk melakukan suntikan indra –
mskular.
Berfungsi :mengangkat lengan menjauhi tubuh ke depan, samping dan belakang.
Berfungsi :mengangkat lengan menjauhi tubuh ke depan, samping dan belakang.
7.
M. Bicepsbrachi
Adalah terletak didekat dengan
permukaan kulit sehingga mudah terlihat.
Berfungsi : untuk menekuk lengan
atas ke siku dan memutar telapak tangan ke atas.
8. M.
Teres minor
Adalah otot tebal dan bulat kecil
ada belikat.
Berfungsi : untuk memtar lengan ke
luar.
9.
M. Teres major
Adalah otot yang tebal dan bulat.
Berfungsi :
untuk melekatkan, melonggarkan dan memutarkan lengan ke arah medial.
10. M AbdectorPolsisbrevis
Adalahototditangan yang berfungsimenarikibujarikedalamenujutelapaktangan
11. M Aponeurosis Palmar
Adalahotot yang menjadititikpelekatanbagikulitdanmelindungi tendon
dibawahnya.
12. M Fleksorkarpiulnaris
Adalahototlenganbawahmanusia
Berfungsi :melenturkantangan,
ataupunmenekukdanmenarikpergelangantangankedalam.
2.1.3.6 Anatomi ekstremitas bawah
anatomi ekstremitas bawah terbagi menjadi tulang
pelvis, femur, patela,tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang
phalangs.
- Pelvis
Pelvis
terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang
pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium,
pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi
dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan
pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut
sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul
kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di
bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk
artikulasi dengan tulang femur.
- Femur
Femur
merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis
dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah
proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor,
dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat
condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta
permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa
intercondylar.
·
Patela – Cap Lutut
Tutup lutut, bagian yang menonjol dari depan lutut, sebenarnya dibentuk
oleh tulang terpisah yang disebut patela. Ini adalah os sesamoid karena
terletak di dalam tendon dari otot quadriceps femoris, otot kuat di bagian
depan paha.
Bila ekstremitas bawah ini diluruskan, patela bisa dirasakan dan bahkan
digenggam dengan jari dan pindah dari sisi ke sisi.
- Tibia
Tibia
merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan
fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana
keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga
facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu,
tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia
membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.
- Fibula
Fibula
merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan
tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di
bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi
dengan tulang-tulang tarsal.
- Tarsal
Tarsal
merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distalTarsalia (Pangkal Kaki)
Os tarsalia
dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan kaki, terdiri atas :
a)
Talus:
berhubungan dengan tibia dan fibula terdiri atas kaput talus, kolumna talus,
dan korpus tali.permukaan atas korpus tali mempunyai bongkol sendi yang sesuai
dengan lekuk sendi, terbentuk dari ujung sendi distal tibia dan fibula yang
dinamakan trokhlea tali sebelah medial permukaan berbentuk bulan sabit (fasies
molaris medialis) yang berhubungan dengan maleolus medialis.
b)
Kalkaneus: terletak
di bawah talus, permukaan atas bagian medial terdapat tonjolan yang dinamakan
suntentakulum tali, di bawahnya terdapat sulkulus muskular flexor halusis
longus. Bagian belakang kalkaneus terdapat tonjolan besar tuberkalkanei yang mempunyai prosesus tuberkalkanei.
c)
Navikulare: pada
bagian medial terdapat tonjolan yang dinamakan tuberositas ossis navikulare
pedis, permukaan sendi belakang berhubungan dengan os kunaiformi I, II, dan
III.
d)
Os kuboideum: permukaan
proksimal mempunyai fasies artikularis untuk kalkaneus, permukaan distal
mempunyai 2 permukaan untuk metatarsal IV dan V. Pada permukaan medial
mempunyai 2 permukaan sendi untuk navikular dan kunaiformi medialis.
e)
Os kunaiformi, terdiri
atas:
-
Kunaiformi
lateralis,
-
Kunaiformi
intermedialis,
-
Kunaiformi
medialis,
-
semuanya
berbentuk baji, sedangkan permukaan proksimal berbentuk segitiga. Puncak dari
kunaiformi lateralis menghadap ke atas dan puncak kunaiformi medialis menghadap
ke bawah.
- Metatarsal
Metatarsal
merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan
tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2
tulang sesamoid.
- Phalangs
Phalangs
merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3
phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu
jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
DAFTAR
PUSTAKA
HIMA Keperawatan Sidoarjo di 19.25Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar