Sabtu, 03 Oktober 2015

MAKALAH KERANGKA TUBUH MANUSIA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem, yaitu sistem tubuh yang lunak dan sistem tubuh yang keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem intergumen dan sistem rangka. Musia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem tubuhyang keras, yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai  jari-jari didalamnya terlatak tulang yang menopang tubuh. Jumlah tulang waktu bayi dan saat dewasa berbeda. Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pda waktu dewasa. Rangka tidak hanya terdapat pada manusia saja, namun juga terdapat pada hewan.Pada hewan fungsi rangka hampir sama dengan fungsi rangka pada manusia, namun pada hewan terdapat endoskeleton(rangka dalam) dan eksoskeleton(rangka luar). Rangka mempunyai arti penting bagi makhluk hidup khususnya manusia dan hewan. Tidak dapat dibayangkan apabila manusia dan hewan tidak mempunyai rangka. Rangka merupakan susunan tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk tubuh. Rangka didalam tubuh manusia sangat berguna, antara lain:
1.      Melindungi organ organ tubuh yang penting
2.      Tempat melekatnya otot dan daging
3.      Menegakkan tubuh
4.      Memberi bentuk pada tubuh
5.      Sebagai alat gerak pada tubuh(alat gerak pasuif)
6.      Mengingat pentingnya, maka pembelajaran mengenai rangka manusia perlu dilakukan untuk lebih memahami.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dpat dirumuskan masalah sebagai berikut.
a.       Apa yang dimaksud dengan sistem skeletal pada manusia?
b.      Bagaimanakah struktur jaringan tulang?
c.       Bagaiamankah klasifikasi kerangka pada tubuh manusia?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan sistem skeletal pada manusia .
b. Menjelaskan struktur jaringan tulang
c. Menjelaskan klasifikasi kerangka pada tubuh manusia.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Skletal pada Manusia
Rangka (skeletal)
Pengertian Sistem Skeletal Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang.. Tulang adalah jaringan hidup yang akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.
Terdiri dari rangka aksial dan apendikular Fungsi utama tulang-tulang rangka adalah :
  • Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh
  • Untuk memberikan suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat pada tulang tersebut; sebagai suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat padanya.
  • Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-elemen lain
  • Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum merah tulang tertentu.
2. Struktur tulang
Dilihat dari bentuknya tulang dapat dibagi menjadi :
  • Tulang panjang ditemukan di ekstremitas
  • Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan
  • Tulang pipih pada tengkorak dan iga
  • Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra, tulang-tulang wajah, dan rahang.
3. Perkembangan dan pertumbuhan tulang
Perkembangan dan pertumbuhan pada tulang panjang tipikal :
  • Tulang didahului oleh model kartilago.
  • Kolar periosteal dari tulang baru timbul mengelilingi model korpus. Kartilago dalam korpus ini mengalami kalsifikasi. Sel-sel kartilago mati dan meninggalkan ruang-ruang.
  • Sarang lebah dari kartilago yang berdegenerasi dimasuka oleh sel-sel pembentuk tulang (osteoblast),oleh pembuluh darah, dan oleh sel-sel pengikis tulang (osteoklast). Tulang berada dalam lapisan tak teratur dalam bentuk kartilago.
  • Proses osifikasi meluas sepanjang korpus dan juga mulai memisah pada epifisis yang menghasilkan tiga pusat osifikasi.
  • Pertumbuhan memanjang tulang terjadi pada metafisis, lembaran kartilago yang sehat dan hidup antara pusat osifikasi. Pada metafisis sel-sel kartilago memisah secara vertical. Pada awalnya setiap sel meghasilkan kartilago sehat dan meluas mendorong sel-sel yang lebih tua. Kemudian sel-sel mati. Kemudian semua runag mebesar untuk membentuk lorong-lorong vertical dalm kartilago yang mengalami degenerasi. Ruang-ruang ini diisi oleh sel-sel pembentuk tulang.
  • Pertumbuhan memanjang berhenti pada masa dewasa ketika epifisis berfusi dengan korpus.
  • Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh mineral dan hormone sebagai
Struktur tulang dewasa terdiri atas:
  1. Periosteum: jaringan ikat kuat dan vascular yang melekat erat pada bagian luar tulang. Periosteum penting untuk penebalan tulang dan perbaikan fraktur.
  2. Substantia compacta: lapisan luar tulang yang keras dan padat
  3. Substantia spongiosa: bagian dalam tulang, berbentuk trabecula, tersusun dalam pola yang memungkinkan untuk menahan berat dan tekanan
  4. Cavitas medularis: berisi medulla osseum, merupakan jaringan pembentuk darah Terdapat 2 macam perkembangan tulang atau ossifikasi, yaitu:
  5. Enchondral: terjadi pada tulang panjang, di mana perkembangan tulang berasal dari kartilago, diubah menjadi tulang
  6. Intramembranosa: tulang berkembang langsung dari jaringan ikat. Contohnya adalah pada tulang-tulang cranium dan os sesamoidea
Klasifikasi tulang berdasarkan bentuk:
1. Os longum: panjang tulang lebih dominan dibanding lebar. Contoh: humerus, radius, phalanges dll
2. Os breve: panjang dan lebar tulang seimbang. Contoh: ossa carpi, ossa tarsi
3. Os planum: tulang berbentuk pipih. Contoh: costae, scapula, sternum
4. Os irregulare: bentuk tidak beraturan. Contoh: coxae, os sphenoidale
5. Os pneumaticum: di dalam tulang terdapat rongga udara (sinus). Contoh: os frontale, os ethmoidale, os maxillare
2. 1.1 Struktur Jaringan Tulang
http://cp.jurnalhajiumroh.com/uploads/radhite/image/Jaringan%20tulang%20Keras.jpgA.JARINGAN PENGUAT
Jaringan penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
1. Jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:
a.
Jaringan ikat longgar
Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf.
Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.

b.
Jaringan ikat padat
Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon.Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.

2. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
a.
Kartilago hialin
Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.

b.
Kartilago fibrosa
Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong.

c.
Kartilago elastik
Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.

       3. Jaringan Tulang
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.
Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :
a.
Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat.
Contoh : tulang pipa.
b.
Tulang spons, bila matriksnya berongga.
Contoh : tulang pendek.


1.2 Kerangka Tubuh Manusia dan Fungsinya
rangka manusia

A.   Fungsi Rangka
Rangka memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita, yaitu:
1. Penegak dan pemberi bentuk tubuh.
2. Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak  seperti otak, paru-paru, dan
      jantung.
3. Tempat melekatnya otot-otot dan jaringan.
4. Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.
5.Sebagai alat gerak pasif
B. Bagian-bagian Rangka
Secara garis besar, rangka manusia terbagi menjadi 3 bagian, antara lain :
1)  Tulang-tulang rangka kepala
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk melindungi organ penting yang ada
di bagian kepala, antara lain otak. Berikut gambarnya :

rangka kepala

2)  Tulang-tulang rangka badan
Tulang rangka badan terdiri atas:
a) Tulang leher
Berfungsi untuk menopang kepala agar dapat berdiri tegak serta  dapat menganggukan kepala, menoleh ke samping, dan dapat diputar. Selain itu juga berfungsi untuk melindungi tenggorokan karena terdapat saluran untuk bernafas, kerongkongan dan pita suara.
b)  Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ-organ yang ada di bagian dada, seperti jantung dan paru-paru. Jantung berperan dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Adapun paru-paru berfungsi untuk bernapas.
c) Tulang punggung
Tulang punggung berfungsi untuk melindungi sum-sum tulang belakang yang mengandung banyak sel-sel saraf dan terhubung langsung ke otak dan seluruh tubuh. Selain itu, juga berfungsi sebagai penopang anggota tubuh bagian atas.
d) Tulang panggul
Tulang panggul berfungsi sebagai penyambung antara tubuh bagian atas dan tubuh bagian
3). Tulang rangka anggota gerak
Tulang rangka anggota gerak terdiri atas lengan (tangan) dan tungkai (kaki). Sebagian besar pekerjaan dan kegiatan dilakukan oleh lengan dan tungkai. Tulang lengan terdiri atas tulang pangkal lengan, tulang pengumpil, tulang hasta, tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan tulang jari-jari tangan. Tulang tungkai terdiri  atas tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang-tulang telapak kaki, dan tulang jari-jari kaki.
 C.     Hubungan Antartulang
Antartulang dalam tubuh kita saling berhubungan.Hubungan antartulang terbentuk apabila beberapa tulang bertemu pada ujung-ujungnya. Hubungan antartulang ini disebut juga persendian. Contoh beberapa sendi yang terdapat pada tubuh manusia adalah Sendi Engsel, Sendi Pelana, Sendi Peluru, Sendi Putar, dan Sendi Geser.rangka17
 D.    Fungsi Rangka
Rangka memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita, yaitu:
1.  Penegak dan pemberi bentuk tubuh,
2. Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak  seperti otak, paru-paru, dan
jantung.
3. Tempat melekatnya otot-otot dan jaringan,
4.  Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah,
5.  Sebagai alat gerak pasif
E.     Pemeliharaan Rangka
Tulang belakang yang ada pada tubuhmu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Apabila rangka tidak dipelihara, akan mengakibatkan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan tulang rangka. Berikut ini adalah contoh kelainan pada tulang.
cats
a.  Lordosis, yaitu tulang belakang bengkok ke belakang.
b.  Kifosis, yaitu tulang belakang bengkok ke depan.
c.  Skoliosis, tulang belakang bengkok ke samping.
  • Cara memelihara kesehatan tulang :
–      Biasakanlah duduk tegak di atas kursi dengan punggung menyandar agar tulang-tulang punggung kita tidak bengkok.
–      Bila harus membawa beban di salah satu bahu misalnya tas, bawalah secara bergantian antara kiri dan kanan.
–      Lakukanlah olahraga secara teratur untuk menguatkan tulang.
–     Biasakan memakan makanan bergizi yang banyak mengandung vitamin D dan minum susu.

https://alismae.wordpress.com/materi/bab-i/bab-i/
2.1.3.1             RANGKA TENGKORAK
          Tengkorak adalah tulang kerangka kepala yang tersusun dari 22 tulang dan dapat dibagi menjadi dua bagian,  bagian Kranial yang terdiri dari 8 tulang dan bagian Fasial(wajah) yang terdiri dari 14 tulang.
1.    Bagian Kranial
     Membungkus dan melindungi otak.
a.         Tulang Frontal membungkus dahi, langit-langit rongga nasal dan langit-langit orbita (kantong mata).
·      Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua belahan yang pada masa kanak-kanak awal berfungsi dengan penuh.
·      Tuberositas frontal adalah dua tonjolan yang berada ukuran dan biasanya lebih besar pada tengkorak muda
·      Arkus supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara medial oleh suatu elevasi halus yang disebut glabela
·      Tepi supraorbital yang terletak di bawah lengkungan supersiliar dan membentuk tepi orbita bagian atas. Foramen supraorbital (atau takik pada beberapa tengkorak) merupakan jalan masuk arteri dan saraf.
b.      Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit kranium.
·      Sutura sagital, yang menyatukan tulang parietal kiri dan kanan, adalah sendi mati yang disatukan fibrokartilago.
·      Sutura koronal menyambung tulang parietal ke tulang frontal.
·      Sutura lambdoidal menyambung tulang parietal ke tulang oksipital.
c.       Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang kranium.
·      Foramen magnum adalah pintu oval besar yang dikelilingi tulang oksipital. Foramen ini menghubungkan rongga kranial dengan rongga spinal.
·      Protuberans oksipital eksternal adalah suatu proyeksi yang mencuat di atas foramen magnum.
·      Kondilus oksipital adalah dua prosesus oval pada tulang oksipital yang berartikulasi dengan vertebra serviks pertama, atlas.
d.      Tulang temporal membentuk dasar dan bagian sisi dari kranium.
Setiap tulang temporal ireguler terdiri dari empat bagian;
1)        Bagian skuamosa, bagian terbesar, merupakan lempeng pipih dan tipis yang membentuk pelipis. Prosesus zigomatikus menonjol dari bagian skuamosa pada setiap tulang temporal. Tonjolan tersebut bertemu dengan bagian temporal dari setiap tulang zigomatikus untuk membentuk arkus zigomatikus.
2)        Bagian petrous terletak di dalam dasar tengkorak dan tidak dapat dilihat dari samping. Bagian ini berisi struktur telinga tengah dan telinga dalam
3)        Bagian mastoid terletak di belakang dan di bawah liang telinga. Prosesus mastoid adalah tonjolan membulat yang mudah teraba di belakang telinga.
ð Pada orang dewasa  prosesus mastoideus mengandung ruang-ruang udara, yang disebut sel-sel udara mastoid (sinus), dan dipisahkan dari otak oleh sekat tulang yang tipis.
ð Inflamasi pada sel udara mastoid (mastoiditis) dapat terjadi akibat infeksi telinga tengah yang tidak diobati.
4)        Bagian timpani terletak di sisi inferior bagian squamosa dan sisi anterior dari bagian mastoid. Timpani berisi saluran telinga (meatus auditori eksternal) dan memiliki prosesus stiloid yang ramping untuk melekat pada ligamen stiloid.
e.       Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata. Tulang ini terdiri dari empat bagian.
1)      Lempeng plate kribriform membentuk sebagian langit-langit rongga nasal dan terperforasikan untuk jalur saraf olfaktori. Bagian krista galli (disebut demikian karena kemiripannya dengan jengger ayam jantan) adalah prosesus halus triangular yang menonjol ke dalam rongga kranial di atas lempeng kribriformis dan berfungsi sebagai tempat perlekatan pelapis otak.
2)      Lempeng perpendikular menonjol ke arah bawah di sudut kanan lempeng kribriform dan membentuk bagian septum nasal yang memisahkan dua rongga nasal
3)      Massa lateral mengandung sel-sel udara atau sinus etmoid tempat mensekresi mukus
4)      Konka nasal superior dan tengah, atau turbinatum, menonjol secara medial dan berfungsi untuk memperluas area permukaan rongga nasal. (konka nasal inferior merupakan tulang tersendiri).
f.         Tulang sfenoid berbentuk seperti kelelawar dengan sayap terbentang. Tulang ini membentuk dasar anterior kranium dan berartikulasi ke arah lateral dengan tulang temporal dan ke arah anterior dengan tulang etmoid dan tulang frontal.
·      Badan sfenoid memiliki suatu lekukan, sela tursika atau “Pelana Turki”, yang menjadi tempat kelenjar hipofisis.
·      Sayap besar dan sayap kecil menonjol ke arah lateral dari badan tulang
·      Prosesus pterigoid menonjol ke arah inferior dari badan tulang dan membentuk dinding rongga nasal
g.      Osikel auditori tersusun dari maleus, inkus, dan stapes (tapal kuda). Fungsinya dalam proses pendengaran.
h.      Tulang wormian adalah tulang kecil, yang jumlahnya bervariasi, dan terletak dalam sutura.

2.    Kerangka wajah
Tulang-tulang wajah tidak bersentuhan dengan otak. Tulang tersebut disatukan sutura yang tidak dapat bergerak. Kecuali pada mandibula atau rahang bawah.
a.    Tulang –tulang nasal membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum nasal.
b.    Tulang-tulang palatum membentuk bagian posterior langit-langit mulut (langit-langit keras), bagian tulang orbital, dan bagian rongga nasal
c.       Tulang-tulang zigomatik (malar) membentuk tonjolan pada tulang pipi. Setiap prosesus temporal berartikulasi dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal.
d.      Tulang-tulang maksilar membentuk rahang atas.
·         Prosesus alveolar mengandung soket gigi bagian atas
·         Prosesus zigomatikus memanjang ke luar untuk bersatu dengan tepi infraorbital pada orbita. Foramen infraorbital memperforasi maksila di setiap sisi untuk mentransmisi saraf dan pembuluh darah ke wajah.
·         Prosesus palatinus membentuk bagian anterior pada langit-langit keras.
·         Sinus maksilar, yang kosong sampai ke rongga nasal, merupakan bagian dari empat sinus paranasal.
e.       Tulang lakrimal berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang etmoid dan maksila pada orbita. Tulang lakrimal berisi suatu celah untuk lintasan duktus lakrimal, yang mengalirkan airmata ke rongga nasal.
f.       Tulang vomer membentuk bagian tengah dari langit-langit keras antara palatum dan maksila, serta turut membentuk septum nasal.
g.      Konka nasal inferior (turbinatum).
h.      Mandibula adalah tulang rahang bagian bawah
1)        Bagian alveolar berisi soket gigi bawah
2)        Ramus mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus.
·         Prosesus kondiloid berfungsi untuk artikulasi dengan tulang temporal pada fosa mandibular
·         Prosesus koronoid berfungsi sebagai tempat perlekatan otot temporal.

3.    Tulang hioid adalah tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak berartikulasi dengan tulang lain. Tulang hioid ini ditopang oleh ligamen dan otot dari prosesus stiloideus temporal.
4.    Sinus paranasal (frontal, etmoidal, sfenoidal, dan maksilar) terdiri dari ruang-ruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga nasal. Sinus tersebut berfungsi sebagai berikut :
·      Untuk memperingan tulang-tulang kepala
·      Untuk memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses berbicara
·      Untuk memproduksi mukus yang mengalir ke rongga nasal dan membantu menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk.





2. 1.3.2 TULANG DADA
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulangdada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.
rongga+dadaTulang dada tersusun dari 3 tulang     :
·                        tulang hulu (manubrium) terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua
·                        Tulang badan (gladiolus) terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
·                        Tulang taju pedang (xiphoid process) terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan

TULANG RUSUK

Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu   :

·                        Tulang rusuk sejati 
berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.

·                        Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada.
·                        Rusuk melayang 
berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
2.1.3.3 Tulang Belakang
*  
Pengertian Tulang Belakang
            Mengapa manusia bisa berdiri tegak? Hal ini disebabkan antara lain karena memiliki tulang belakang. Tulang belakang ini bersifat kuat tetapi lentur. Mengapa demikian? Ini disebabkan karena tulang belakang bertugas menopang hampir dua pertiga dari berat badan. Di sisi lain tulang belakang harus melakukan banyak pergerakan tubuh, antara lain memutar kepala dan sebagainya. Tulang belakang ini juga berfungsi untuk melindungi saraf-saraf tulang belakang. Ruas tulang belakang manusia berjumlah 33 buah. Tulang-tulang tersebut membentuk suatu kesatuan memanjang yang membentuk sumbu tubuh dan menopang tengkorak.
                                         
Tulang belakang merujuk kepada susunan ruas tulang di bagian belakang yang bertindak memberi sokongan kepada tubuh untuk berada dalam keadaan tegak. Ia merupakan susunan ketulan tulang yang membentuk tulang belakang yang terdapat pada semua vertebrat. Tulang belakang terbentuk dari serangkaian tulang yang disebut segmen (vertebrae), diantara segmen-segmen tersebut terdapat sendi dan bantalan yang terdiri dari lapisan berstruktur (disc).
Tulang belakang terletak memanjang dari bagian bawah tengkorak kepala kita sampai bagian pelvis (tulang panggul). Pada dasarnya segmen-segmen tersebut terdiri dari ; cervical 7 buah, thoracic 12 buah, lumbar 5 buah dan sisanya adalahsacrum 5 buah dan coccyx 4 buah. Khusus pada sacrum dan coccyx, sewaktu bayi segmen tulang ini terpisah, namun kemudian menyatu sehingga sacrum dancoccyx masing-masing dihitung singular. Jadi, bayi mempunyai lebih banyak jumlah segmen pada tulang belakangnya yakni 33 buah sedangkan manusia dewasa memiliki 26 segmen.
Sesuai keterangan diatas, segmen-segmen tersebut selalu diselingi dengan lapisan berstruktur. Apakah lapisan berstruktur itu? Lapisan berstruktur ialah bantalan yang kaya akan fiber dan memiliki inti yang kenyal seperti agar-agar ataupun jelly. Dalam gambar rangka tulang belakang biasanya lapisan ini tidak terlalu jelas, untuk itu perhatikan secara detail pada tiap ruas segmen tulang belakang. Secara medis, lapisan ini sering disebut sebagai ’invertebral disc’ atau ’disc’saja. Fungsinya tidak lain untuk menghindari benturan antara tulang dan meringankan daya yang berlebihan dari aktifitas seperti berjalan atau melompat dan bahkan berlari.
Tulang Belakang biasa terdiri dari pada 2 bagian penting, yaitu : segmen anterior (hadapan), yaitu badan vertebra; dan bagian posterior – gerbang vertebra  yang melengkungi vertebra foramen. Gerbang vertebra dibentuk oleh sepasang vertebra Pedikle dan sepasanglaminae bagi gerbang vetebra, dan menyokong 7 proses, 4 artikular, 2 transverse, dan 1 spinous, yang akhir juga dikenali sebagai spine saraf.
Apabila vertebra berpaut sesama sendiri, ia membentuk tiang yang kukuh bagi menyokong kepala dan badan, dan foramina vetebra membentuk terusan bagi melindungi medulla spinalis (saraf tunjang). Diantara setiap pasang vetebra terdapat dua bukaan, intervertebral foramina, satu pada setiap muka, bagi laluan saraf tunujang dan pembuluh.

*  Susunan Tulang Ruas Belakang
1)    Tulang Leher (Vertebra servikalis)
Ruas pertama tulang leher disebut atlas, sedangkan ruas kedua disebut tulang pemutar. Tulang leher terdiri atas 7 buah tulang yang bertugas menopang kepala, leher, dan menggerakkan kepala untuk menunduk, serta menengadah ke samping kiri dan kanan.
2)    Tulang Punggung (Vertebra Torakalis)
Tulang punggung memiliki 12 buah tulang yang bersifat agak kaku sebab tulang-tulang di bagian ini hampir semuanya dipersatukan oleh tulang rusuk.
3)    Tulang Pinggang (Vertebra Lumbalis)
Ada 5 buah tulang yang menyusun tulang pinggang pada daerah ini, biasanya sering terjadi gangguan, misalnya nyeri atau pegel linu.
4)    Tulang Sakral (Sakrum)
Penyusun tulang ini adalah tulang kelangkang yang berjumlah 5 buah Tulang-tulang ini membentuk sebagian tulang pinggul. Struktur tulang sacral
5)    Tulang Ekor (Coccyx / Koksik)
          Penyusunan tulang ini adalah tulang ekor yang berjumlah 4 buah. Tulang ini membantu membentuk sebagian tulang pinggul. 
*  Penyakit-penyakit yang terdapat di tulang belakang :
Manusia memiliki tulang dan sendi (sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk menunjang kehidupan manusia. Tanpa kondisi fit tulang dan sendi, manusia akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa bentuk kelainan tulang belakang
                         I.            Skoliosis
DEFINISI
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal(leher), torakal (dada) maupun lumbal(pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
PENYEBAB
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1.     Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu
2.     Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut:
Cerebral palsy
Distrofi otot
Polio
Osteoporosis juvenile
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.


                        II.            KIFOSIS
DEFINISI
Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis).
Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif.  Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.
PENYEBAB
Penyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui.  Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (lengkungan punggung yang abnormal). Juga dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf) untuk mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi). Rontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang belakang.

III.            Lordosis
DEFINISI

Tulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. Lain halnya pada tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah . Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti distrofi muskuler, gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler.
Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke tungkai, dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini, dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter. Selain itu, gejala lordosis juga seringkali menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya, atau dapat diakibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang.

TULANG BELAKANG DAN SARAF
Pengaruh Saraf Tulang Belakang dan Gejalanya pada Organ Tubuh
Tulang Belakang Manusia
Bagian dalam Tubuh Manusia
Gejala dan Pengaruh

1C
Aliran Darah ke Otak, Kulit kepala, Tulang Muka, Otak, Saraf Simpatetis Kronis, Empyema, Hidung
Insomnia, Darah Tinggi, Amnesia, Pusing-pusing, Lemah Saraf, Kelelahan, Migrain.
2C
Mata, Saraf Mata, Telinga, Saraf Pendengaran, Leher, Arteri, Vena, Dahi
Mata Juling, Sakit Telinga, Tuli, Sinusitis
3C
Pipi, Pangkal Telinga, Gigi, Tulang Muka
Nyeri Saraf, Radang Saraf, Jerawat, Eksim
4C
Hidung, Bibir, Mulut
Flu, Sakit Telinga, Radang Tenggorokan, Amandel
5C
Pita Suara
Pita Suara Bronkhitis
6C
Otot Leher, Pundak, Amandel
Nyeri Leher dan Pundak, Nyeri Lengan atas, Amandel, Sesak Nafas, Batuk Kronis
7C
Kelenjar Gondok, Siku Tangan, Tulang Pundak
Demam
1T
Kerongkongan, Siku Pergelangan Tangan,
Jari,Tenggorokan
Asma, Batuk, Sesak Nafas, Tangan Kesemutan
2T
Jantung dan Arteri Jantung
3T
Paru-paru, Trakea, Kantong Paru-paru
Sakit Mata, Radang Paru-paru, Radang Trakea, Demam
4T
Empedu
Sakit kuning, Herpes
5T
Lever Peredaran Darah
Demam, Masalah Tekanan Darah, Gangguan Peredaran Darah, Radang Sendi
6T
Lambung
Gangguan Pencernaan
7T
Pankreas, Usus Dua Belas Jari
Radang Lambung
8T
Limpa
Daya Penyembuhan Alami Berkurang
9T
Kelenjar Adrenalin, Ginjal
Alergi, Penyakit Kulit
10T
Ginjal
Gangguan Ginjal, Lelah Kronis, Pengerasan Arteri, Radang Ginjal
11T
Ginjal dan Ureter
Jerawat, Eksim, Sakit Kulit
12T
Usus Kecil, Sistem Peredaran Limpa
Rematik, Perut Kembung, Mandul
1L
Usus Besar
Sembelit, Radan Usus Besar, Diare
2L
Usus Buntu, Perut, Daerah Paha
Keram Otot, Sesak Nafas
3L
Organ Reproduksi, Rahim, Kantong Kencing, Lutut Kaki
Sakit Kandung Kemih, Nyeri Haid, Keringat Dingin Waktu Tidur, Depresi, Keguguran, Encok Sendi
4L
Kelenjar Prostat, Encok Pinggul, Daerah Lutut
Encok Pinggul, Sakit Pinggang, Kencing Tidak Lancar, Nyeri Punggung
5L
Bagian Luar Kaki, Nyeri Daerah Kaki Bawah atau Engkel
Gangguan Peredaran Darah di Kaki (Dingin), Bengkak Pergelangan Kaki, Nyeri Daerah Kaki

Tulang Pinggul
Reproduksi Rahim, Tulang Pinggu, Pantat

Penyakit Kelenjar, Prostat, Tulang Membengkak, Penyakit Rahim, Wasir, Radang Anus, Nyeri Tulang Ekor Waktu Duduk
Tulang Ekor
Anus, Tulang Ekor

www.ristek.go.id/../nuga_5.htm
l

2.1.3.4 ANATOMI PANGGUL

ANATOMI PANGGUL

Panggul ( pelvis ).
Panggul terdiri atas :
A.    Bagian keras yang dibentuk oleh tulang.
B.     Bagian yang lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligament
Panggul bagian keras atau tulang-tulang panggul,merupakan suatu corong.
Bagian atas yang lebar disebut : panggul besar ( pelvis major ) yang mendukung isi perut.
Panggul besar tak mempunyai arti penting dalam ilmu kebidanan,tetapi kadang-kadang ukuran dan bentuknya dapat member gambaran mengenai ukuran panggul kecil.
            Bagian bawah atau panggul kecil ( pelvis minor ) menjadi wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir. Kalau dalam ilmu kebidanan kita bicara tentang panggul,maka yang dimaksud ialah panggul kecil.

I.            Tulang panggul.
Tulang panggul itu sebetulnya terdiri atas 4 buah tulang :
  2 tulang pangkal paha ( ossa coxae ).
  1 tulang kelangkang ( os sacrum ).
  1 tulang tungging ( os coccygis ).

A.    Tulang pangkal paha ( ossa coxae ) itu sebetulnya terdiri atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum ialah cawan untuk kepala tulang paha ( caput femoris ).
Ketiga tulang itu ialah :
1)      Tulang usus ( os ilium )
2)      Tulang duduk ( os ischium )
3)      Tulang kemaluan ( os pubis )

  Tulang usus ( os ilium )
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.
Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut crista iliaca.
Ujung depan maupun belakang dari crista iliaca menonjol dan disebut : Spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior.Sedikit di bawah spina iliaca anterior superior terdapat tonjolan tulang lagi ialah : spina iliaca anterior inferior,sedangkan sebelah bawah spina iliaca posterior superior terdapat spina iliaca posterior inferior.
Di bawah spina iliaca posterior inferior,terdapat tekik yang disebut : incisura ischiadica major
Pada os ilium terdapat lajur ialah linea innominata ( linea terminalis ) yang menjadi batas antara panggul besar dan panggul kecil.

  Tulang duduk ( os Ischium ).
Terdapat sebelah bawah dari tulang usus. Pinggir belakang berduri ialah : spina ischiadica.
Dibawah spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor. Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal,bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan disebut : tuber ischiadicum.

  Tulang kemaluan ( os pubis ).
Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk,tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang dinamakan : foramen obturatium.
Tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut : ramus superior ossis pubis
Sedangkan yang berhubungan dengan tulang duduk disebut : ramus inferior ossis pubis

Ramus inferior kiri dan kanan membentuk arcus pubis
         Perhubungan tulang pangkal paha :
Tulang pangkal paha berhubungan dengan tulang kelangkang dengan perantaraan persendian articulation sacroiliaca dan berhubungan pula dengan jaringan pengikat yang dari tulang kelangkang pergi ke tulang usus maupun tulang duduk.
a.      Dari permukaan belakang tulang kelangkang ke tulang usus disebut :lig.sacro iliaca posterior dan dari permukaan depan tulang kelangkang ke tulang usus disebut : lig.sacro iliaca anterior,lig ilio lumbalis,lig.sacro iliaca interossea.
b.      Dari tulang kelangkang ke spina ischiadica ialah : lig.sacro spinosum
c.       Dari tulang kelangkang ke tuber ischiadica ialah : lig.sacro teberuosum
Tulang pangkal paha kiri dan kanan dihubungkan oleh : symfisis pubis.

B.     Tulang kelangkang ( os sacrum ).
Anatomi Panggul WantiaTulang kelangkang berbentuk segitiga : melebar di atas dan meruncing ke bawah.
Tulang kelangkang terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha.
Tulang ini terdiri dari lima ruas tulang yang senyawa. Permukaan depannya cekung dari atas ke bawah maupun sari samping ke samping.
Kiri dan kanan dari garis tengah Nampak lima buah lobang yang disebut : foramina sacralia anterior.
Lobang ini dilalui urat-urat saraf yang akan membentuk plexus sacralis dan pembuluh darah kecil.
Plexus sacralis ini melayani tungkai,oleh karena itu kadang-kadang penderita merasa nyeri atau kejang di kaki,kalau plexus sacralis ini tertekan waktu kepala turun ke dalam rongga panggul. Permukaan belakang tulang kelangkang gembung dan kasar.
Di garis tengahnya terdapat deretan cuat-cuat duri ialah : crista sacralis.
Ke atas tulang kelangkang berhubungan dengan ruas ke-5 tulang pinggang.
Bagian atas dari sacrum yang mengadakan perhubungan ini menonjol ke depan dan disebut :promontorium.
Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang pangkal paha dengan perantaraan articulation sacro iliaca dan ke bawah dengan tulang tungging.

C.     Tulang tungging ( os coccygis ).
Berbentuk segita dan terdiri atas 3-5 ruas yang bersatu.
Pada persalinan ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang,hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar.
Panggul kecil :
Untuk lebih mengerti bentuk dari panggul kecil dan untuk menentukan tempat bagian depan anak dalam panggul,maka telah ditentukan 4 bidang :
  Pintu atas panggul.
  Bidang luas panggul
  Bidang sempit panggul
  Pintu bawah panggul

1.      Pintu atas panggul.
Pintu atas panggul adalah batas atas dari panggul kecil. Bentuknya ialah bulat oval. Batas-batasnya ialah : promontorium,sayap sacrum,linea innominata,ramus superior ossis pubis dan pinggir atas symfisis.
Biasanya 3 ukuran ditentukan dari p.a.p :
         Ukuran muka belakang ( diameter antero posterior,conjugate vera ).
         Ukuran melintang ( diameter transversa )
         Kedua ukuran serong ( diameter oblique )

1)      Ukuran muka belakang ialah :
Dari promontorium ke pinggir atas symfisis,terkenal dengan nama conjugate vera,ukurannya 11 cm. Ukuran ini adalah yang terpenting dari panggul. Sebetulnya conjugate vera bukan ukuran yang terpendek antara promontorium dan symfisis. Ukuran yang terpendek ialah : conjugate obstetrica dari promontorium ke symfisis beberapa mm di bawah pinggir atas symfisis.
Pada wanita hidup conjugate vera tak dapat diukur dengan langsung,tapi dapat diperhitungkan dari conjugate diagonalis ( dari promontoirium ke pinggir bawah symfisis ).
Conjugata digonalis ini dapat diukur dengan jari yang melakukan periksa dalam. Kalau panggul sempit,conjugate vera dapat diperhitungkan dengan mengurangi conjugate diagonalis dengan 1½ - 2 ( CV = CD - 1½).
Pada panggul normal jari tak cukup panjang untuk mencari promontorium.
2)      Ukuran melintang :
Adalah ukuran terbesar antara linea innominata di ambil tegak lurus pada conjugate vera ( Ind.12,5 cm,Eripa 13,5 cm ).
3)      Ukuran serong :
Dari articulation sacro iliaca ke tuberculum pubicum dari belahan panggul yang bertentangan ( 13 cm ).

2.      Bidang luas panggul :
Adalah bidang dengan ukuran-ukuran yang terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan symfisis,pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan III. Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Karena tidak ada ukuran yang kecil,bidang ini tak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.

3.      Bidang sempit panggul.
Bidang dengan ukuan-ukuran yang terkecil. Bidang ini terdapat setinggi pinggir bawah symfisis,kedua spinae ischiadicae dan memotong sacrum ± 1-2 cm di atas ujung sacrum.
Ukuran muka belakang 11,5 cm ukuran melintang 10 cm dan diameter sagitalis posterior ialah dari sacrum ke pertengahan antara spinae ischiadiacae 5 cm.
Bidang ini paling sulit penilaiannya dalam ilmu kebidanan karena ukuran-ukurannya paling kecil,lagi pula sulit mengukurnya.
Kesempatan pintu bawah panggul biasanya disertai kesempitan bidan sempit panggul.

4.      Pintu bawah panggul :
Pintu bawah panggul bukan satu bidang tetapi terdiri dari 2 segitiga degan dasar yang sama ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan.
Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum,sisinya adalah ligamentum sacro tuberosum kiri dan kanan.
Segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis.
Pada pintu bawah panggul biasanya ditentukan 3 ukuran :
  Ukuran muka belakang :
Dari pinggir bawah simfisis ke ujung sacrum ( 11,5 cm ).
  Ukuran melintang ialah :
Ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam ( 10,5 cm ).
  Diameter sagitalis posterior :
Dari ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang ( 7,5 cm ).
         Inclination pelvis.
Yang dimaksud dengan inclination pelvis ( miring panggul ) ialah :
Sudut antara pintu atas panggul dengan bidang sejajar tanah,pada wanita yang terfiri dari sudut ini 55°.
         Sumbu panggul.
Jika kita hubungkan pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam panggul,maka kita akan mendapatkan sebuah garis yang lurus sebelah atas sampai pada suatu titik sedikit di atas spina ischiadica dan kemudian melengkung ke depan di daerah pintu bawah panggul.
Sebuah sumbu jalan lahir sedikit berbeda dari sumbu anatomis. Bagian atas dari jalan lahir merupakan silinder yang lurus tapi ujung bawahnya melengkung ke depan,ditentukan oleh perubahan dasar panggul karena desakan bagian depan anak.

         Bidang hodge.
Untuk menentukan berapa jauhnya bagian depan anak itu turun ke dalam rongga panggul,maka hodge telah menentukan beberapa bidang khayalan dalam panggul :
  Hodge I           : ialah sama dengan pintu atas panggul.
  Hodge II         : sejajar dengan hodge I melalui pinggir bawah simfisis.
  Hodge III        : sejajar dengan hodge I melalui spina ischiadicae
  Hodge IV        : sejajar dengan hodge I melalui ujung os coccygis.
Jadi misalnya dikatakan bahwa kepala ssudah turun sampai H III. Kalau kepala sudah sampai H IV kepala sudah sampai di dasar panggul.
    II.            Bagian lunak dari panggul.
Bagian lunak daari panggul terdiri dari otot-otot dan ligament yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah yang menutupi panggul dari bawah membentuk dasar panggul dan disebut : diafragma pelvis.
Diafragma pelvis dari dalam keluar terdiri atas :
  Pars muscularis yaitu m.levator ani
  Pars membranacea yaitu diafragma urogenitale.

  Musculus levator ani :
Yang agak ke belakang letaknya dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rectum. M.levator ani kiri kanan sebetulnya terdiri 3 bagian.
Dari depan ke belakang dapat dikenal :
a)      Musc.pubo coccygeus dari os pubis ke septum anococcygeum.
b)      Musc.ilio coccygeus dari arcus tendineus m.levator ani ke os coccygis dan septum ancoccygeum.
c)      Musc.( ischio ) coccyfeus dari spina ischiadica ke pinggir sacrum dan os coccygis.
  Antara m.pubo coccygeus kiri kananterdapat celah berbentuk segitiga yang disebut : hiatus urogenitalis.yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenitale ; sekat ini menutupi pintu bawah panggul di sebelah depan dan pada wanita sekat ini ditembus oleh urethra dan vagina. Diafragma ini menahan genitalia interna pada tempatnya. Kalau otot-otot rusak atau lemah misalnya karena persalinan yang sering dan berturut-turut mungkin genitalia interna turun ( prolaps ).
Daerah perineum :
Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul.
Daerah ini terdiri dari 2 bagian :
*      Region analis di sebelah belakang.
Disini terdapat m.sphincter ani externus yang mengelilingi anus.
*      Region urogenitalis.
Disini terdapat :
o   M.bulbo cavernosus yang mengelilingi vulva
o   M.ischio caverosus
o   M.transversus perinea superficialis.

 III.            Ukuran – ukuran panggul.
  Apakah persalinan dapat berlangsung dengan baik atau tidak antara lain tergantung pada luasnya jalan lahir yang terutama ditentukan oleh bentuk dan ukuran-ukuran panggul.
  Maka untuk meramalkan apakah persalinan dapat berlangsung biasa,pengukuran panggul deperlukan,
  Ukuran-ukuran panggul dapat diperoleh secara : kllinis atau rontgenologis.
Karena bidang luas panggul biasanya tidak menimbulkan rintangan karena ukuran-ukurannya besar,maka biasanya hanya diukur :
  Pintu atas panggul
  Pintu tengah panggul
  Pintu bawah panggul
Image result for anatomi panggul
Ektremitasatas
2.3.5 TULANG EKSTREMITAS ATAS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig0ntAkVc_kLd2TtoUbY6K8o5rs8GTRQu3WarQo6PwBKCUzqF7-Bl0uBOj2-PiH0trDMr7kxNuaV5-IU22I1Wc54puUpqTp7tzXku3sGS3E76WgkIORNJ2MJzoHiL5gsA9gnG688KTufzx/s1600/tangan.jpg
Kerangka Anggota Gerak Atas
     Kerangka anggota gerak atas dikaitkan dengan kerangka badan dengan perantaraan gelang bahu yang terdiri dari skapula dan klavikula. Tulang-tulang yang membentuk kerangka lengan antara lain : gelang bahu (skapula dan klavikula), humerus, ulna dan radius, karpalia, metakarpalia dan falangus
Gelang Bahu                  
     Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka. Bagian ini di bentuk oleh dua buah tulang yaitu skapula dan klavikula

Bagian-bagianTulangEkstremitas
Bagian-BagianIni Akan DijelaskanBagian-Bagian Dari EkstremitasAtas. BagianEkstremitasAtasterdiridari :
1.      Tulang Skapula
2.      TulangKlavikula
3.      TulangHumerus
4.      Tulang Ulna
5.      Tulang Radius
6.      TulangKarpal
a.       Metacarpal
b.      Falang 

TulangSkapula
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheG5kx2hqgMeY8KPbHVgCf0rCfXhJ_YJF2l_vx_iVHzo0Aj6EJNohEZmCp1LqiPtEanRZcgwRjCKMpviTqp54YaZ9fheMld6sc-1Y-PgCzyWw7JiI9G9dk7eBcPCy6pn-IqAXWlttSk4Gq/s1600/scapula.jpg

            Skapula (tulang belikat) terdapat di bagian punggung sebelah luar atas, mempunyai tulang iga I sampai VIII, bentuknya hampir segitiga. Di sebelah atasnya mempunyai bagian yang di sebut spina skapula. Sebelah atas bawah spina skapula terdapat dataran melekuk yang di sebut fosa supraskapula dan fosa infraskapula. Ujung dari spina skapula di bagian bahu membentuk taju yang di sebut akromion dan berhubungan dengan klavikula dengan perantara persendian. Di sebelah bawah medial dari akromion terdapat sebuah taju menyerupai paruh burung gagak yang disebut dengan prosesus korakoid. Di sebelah bawahnya terdapat lekukan tempat kepala sendi yang di sebut kavum glenoid
2.                        Tulang Klavikula
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRTKLTEdA7kyFO__nxsuqbzal3Gu37Tg26mEe_GKPLDIkXVoAUECmEHQ81PVGmYr7ZR8gdEQ3WDHUVbTtCx30V6nTt7puyRnaUjV8r-00a7zYij76X35fpBNX_I7YB2EM2vpwrpdaE8x6C/s1600/klavikula.jpg

Klavikula adalah tulang yang melengkung membentuk bagian anterior dari gelang bahu.Untuk keperlua pemeriksaan dibagian atas batang dan dua ujung. Ujung medial disebut extremitas sternaldan membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral disebut extremitas akrominal, yang bersendi pada proseus akrominal dari scapula.
Fungsi kavikula yaitu member kaitan kepada beberapa otot dari leher dan bahu dan dengan demikian bekerja sebagai penompang lengan.
 Humerushttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-y_tiqPaqiGGKjc9gfkLqqNTdGML8SExqDIXqP9ULWNiVVNylaehA4Y-E6IRlA55zanH3sBP2ZTxPXtNOJEjRFV5mZgYh7iYUeHEYioVeuh__Lt0kPYvHxaw9lHx4Zml14MtrJHjaekL5/s1600/humerus.jpg
            Humerus (tulang pangkal lengan) mempunyai tulang panjang seperti tongkat. Bagian yang mempunyai hubungan dengan bahu bentuknya bundar membentuk kepala sendi yang di sebut kaput humeri. Pada kaput humeri ini terdapat tonjolan yang di sebut tuberkel mayor dan minor. Di sebelah bawah kaput humeri terdapat lekukan yang di sebut kolumna humeri. Pada bagian bawah terdapat taju (kapitulum, epikondius lateralis dan epikondilus medialis). Di samping itu juga mempunyai lekukan yang disebut fosa koronoid (bagian depan)  dan fosa olekrani (bagian belakang).
4.                            Ulna
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6drqVmtIuEohdHm_y8_mYrPs8wjb3UT7k9_ugisJbNcP_q007kUM4eMqU1-rocMAvbIJogbikgxV9hlpqLAkaeDSNjsNvwJ7b2jPqkAGvFQXLIc_1JJe9wXvq_NHrAIodtUQBaWGl97HO/s1600/ulna.jpg

Ulna adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial dari lengan bawah dan lebih panjang dari radius. Kepala ulna berada disebelah ujung bawah.
Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.
5.                            Radius
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiX1WT-VV1YjUhuqV7glOjkd0o00oQ4MypL24Hwd2AiK7YAs5YFz6DfmdPgtRteCWHm2xPx-iJpO_cdww0cfpJFEvOUTV2DxgRpHg2dLvUnke_2agrCUjROSeNJcxwnQj7qMxX-i7jIqu3/s1600/radius.jpg

Radius adalah tulang disisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek daripada ulna.
            Di daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.
6.                            Karpal
BagiandariTulangKarpalyaitu :
a.       Metakarpal
b.      Falang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimWCODG1xowwPQgjY3P3FG9n7v5M5UsglCFIDaEieikC_nB0wy2TQyWj9phhtuu12R3U7sA0bmqM3OgYCARtT7auCqqgJ16gKjvUDZm8wAnD9OTeg0ysdVC2L2ezCv8iowGWaJiDvn4U_X/s1600/karpal.jpg
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsV7kWVbgsWl9_hz7RwZlAdT8GQ3lOuYbI9-8cfYlyqWvrvq0Tn_E_MrkAlbZfFU03m161hN4TPHh1hgmDvi3yNwJovyjXY6FXaGHc-oVeJfJaFQrviwU2Pnb9JkiCw4EDnWVoTCsSs6B/s1600/falang.jpga.       Metakarpal
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbA9zkj3RRT_OZ-I8RuWtEbfy7uOdvahBcTgK8ZpMiScOB_EG_tkl6WE1HtXaqfvkH3yQDs-o-dRp5fDo6oOx_k1ZlwB7f76EdBaaO9HaRzb0Y4DbAGZWR6o7bF3NOaoAOWjTu99mmxyDb/s1600/metakarpal.jpg

Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.
b.      Falang

Falang juga tulang panjang,mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya mengecil diarah ujung distal. Terdapat empat belas falang, tiga pada setiap jari dan dua pada ibu jari. Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.
 OTOTEKSTREMITAS ATAS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4mt17OQ3uc0e3ujXl6UCk014Pz0zmn0tLw1hqIxxWrLrnM6VdO7WId6NabOVAPsZiyJgnmd8fJZPuuxfVMKKuPTy5UmJsvdMHGUDUJYp8eok2o53k60jHlXF-n354GhCQPEM6gJ0JIC5A/s1600/otot+tangan.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlXGQC_O9LXW8Av-v6UqNE5pJq9AKEUVQQF5aSNhQImph71u7APAN3O1G_zB-MZxnT434AIheccr7yXELDJYxDebtToM0AEfnbSFPnbejjMVQO2Gm_fSAKeE41ECG7rOScblR8ocY23Feo/s1600/otot+e+atas.png

1.      M. Triceps
Adalah otot yang terletak di sepanjang lengan atas.
Berfungsi :meluruskanlenganatas di sikudanmeluruskanlengan.
2.      M. Biceps
Adalahototlenganatas.
Berfungsi :untukmenekuklengan
3.      M. Brachialis
Adalah otot kecil yang terletak disebelah luar biceps. :
Berfungsi :SendiSiku (Fleksi)
4.      M. Brakiorodialis
Adalah otot lengan bawah
Berfungsi :bertindak untuk melenturkan lengan bawah pada siku.
5.      M. Anconeus
Adalah otot kecil pada aspek posterior dari sendi siku.
Berfungsi : meluruskan siku dengan lemah dan memutar ulna untuk menghadapkan telapak tangan ke bawah.
6.      M. Deltoideus
Adalah otot yang membentuk struktur bulat pada bahu manusia, biasanya digunakan untuk melakukan suntikan indra – mskular.
Berfungsi :mengangkat lengan menjauhi tubuh ke depan, samping dan belakang.
7.      M. Bicepsbrachi
Adalah terletak didekat dengan permukaan kulit sehingga mudah terlihat.
Berfungsi : untuk menekuk lengan atas ke siku dan memutar telapak tangan ke atas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinYAAdhzHTQ_5OQNvHeZCG7Z4NGpJ6tOF6XF8DDWWGfyttMC4oWD_smnc1P2Us53aY3_B_S0ZedDfjB6ZxNRbNYuDiwcNTkDbS0RdUwUNkg0IxmQ21pT1XJbT2MPQBwiX52He6DhQD6JJA/s1600/otot+e+atas+2.jpg
8.      M. Teres minor
Adalah otot tebal dan bulat kecil ada belikat.
Berfungsi : untuk memtar lengan ke luar.
9.      M. Teres major
Adalah otot yang tebal dan bulat.
Berfungsi : untuk melekatkan, melonggarkan dan memutarkan lengan ke arah medial.
10.  M AbdectorPolsisbrevis
Adalahototditangan yang berfungsimenarikibujarikedalamenujutelapaktangan
11.  M Aponeurosis Palmar
Adalahotot yang menjadititikpelekatanbagikulitdanmelindungi tendon dibawahnya.
12.  M Fleksorkarpiulnaris
Adalahototlenganbawahmanusia
Berfungsi :melenturkantangan, ataupunmenekukdanmenarikpergelangantangankedalam.

2.1.3.6 Anatomi ekstremitas bawah
 anatomi ekstremitas bawah terbagi menjadi tulang pelvis, femur, patela,tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.
  • Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
  • Femur
Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.

·         Patela – Cap Lutut
Tutup lutut, bagian yang menonjol dari depan lutut, sebenarnya dibentuk oleh tulang terpisah yang disebut patela. Ini adalah os sesamoid karena terletak di dalam tendon dari otot quadriceps femoris, otot kuat di bagian depan paha.
Bila ekstremitas bawah ini diluruskan, patela bisa dirasakan dan bahkan digenggam dengan jari dan pindah dari sisi ke sisi.

  • Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.
  • Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.
  • Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di proksimal dan dengan metatarsal di distalTarsalia (Pangkal Kaki)
Os tarsalia dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan kaki, terdiri atas :
a)      Talus: berhubungan dengan tibia dan fibula terdiri atas kaput talus, kolumna talus, dan korpus tali.permukaan atas korpus tali mempunyai bongkol sendi yang sesuai dengan lekuk sendi, terbentuk dari ujung sendi distal tibia dan fibula yang dinamakan trokhlea tali sebelah medial permukaan berbentuk bulan sabit (fasies molaris medialis) yang berhubungan dengan maleolus medialis.
b)      Kalkaneus: terletak di bawah talus, permukaan atas bagian medial terdapat tonjolan yang dinamakan suntentakulum tali, di bawahnya terdapat sulkulus muskular flexor halusis longus. Bagian belakang kalkaneus terdapat tonjolan besar tuberkalkanei yang mempunyai prosesus tuberkalkanei.
c)      Navikulare: pada bagian medial terdapat tonjolan yang dinamakan tuberositas ossis navikulare pedis, permukaan sendi belakang berhubungan dengan os kunaiformi I, II, dan III.
d)     Os kuboideum: permukaan proksimal mempunyai fasies artikularis untuk kalkaneus, permukaan distal mempunyai 2 permukaan untuk metatarsal IV dan V. Pada permukaan medial mempunyai 2 permukaan sendi untuk navikular dan kunaiformi medialis.
e)      Os kunaiformi, terdiri atas:
-       Kunaiformi lateralis,
-       Kunaiformi intermedialis,
-       Kunaiformi medialis,
-       semuanya berbentuk baji, sedangkan permukaan proksimal berbentuk segitiga. Puncak dari kunaiformi lateralis menghadap ke atas dan puncak kunaiformi medialis menghadap ke bawah.
  • Metatarsal
Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.
  • Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
Description: https://desinayoe.files.wordpress.com/2012/03/ekstremitas-inferior.jpg

DAFTAR PUSTAKA

HIMA Keperawatan Sidoarjo di 19.25Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar